Perjanjian Baru
Tampilan
Perjanjian Baru adalah bagian kedua dari Alkitab Kristen.
Metode memahami
[sunting | sunting sumber]- "Kita harus memisahkan agama yang diajarkan oleh Yesus dari agama yang subjeknya adalah Yesus. Baru setelah itulah kita akan memahami makna sesungguhnya Perjanjian Baru serta mengikutinya."
- Dikemukakan oleh Henri-Frédéric Amiel.
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 355. ISBN 978-979-22-6545-3.
Manfaat
[sunting | sunting sumber]- "Ada banyak kebaikan yang bisa dipelajari dari Quran, dari ajaran Buddha, dari ajaran Konfusius, dari Perjanjian Lama, dari kitab Upanishad India dan dari Perjanjian Baru. Namun, makin dekat pemikir agama atau filsuf kepada kita saat ini, semakin banyak ia bisa membantu menarik terang dari ajaran ini ke kehidupan masa kini."
- Dikemukakan oleh Leo Tolstoy.
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 291. ISBN 978-979-22-6545-3.
- "Saya harus menciptakan lingkungan bacaan bagi diri sendiri: Epictetus, Marcus Aurelius, Laozi, Buddha, Pascal, Perjanjian Baru. Ini juga berfaedah bagi semua orang."
- Dikemukakan oleh Leo Tolstoy.
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman IX. ISBN 978-979-22-6545-3.