Lompat ke isi

Peribahasa Palembang

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.

Daftar ini merupakan daftar peribahasa dalam bahasa Palembang

  • Idak mati ulo nyosok akar.
    • Terjemahan: tidak mati ular menyusup di bawah akar.
    • Maksud: menjadi pribadi yang harus pandai menyesuaikan diri, tidak merasa dirinya lebih tinggi dari yang lain.
  • Jangan pecak kijang maleni tapak.
    • Terjemahan: jangan seperti kijang yang mengulangi langkahnya.
    • Maksud: jangan menjadi orang yang kembali pada pekerjaan lama setelah mencoba beberapa pekerjaan yang baru namun tidak berhasil.
  • Kodok idak mati, ulo idak kepunan.
    • Terjemahan: Kodok tidak mati, ular tidak kecewa.
    • Maksud: Persoalan diselesaikan tanpa merugikan pihak-pihak tertentu.
  • Muang sepotong ngembek sepias.
    • Terjemahan: Membuang sepuntung mengambil lain yang tak berguna.
    • Maksud: Membuang yang buruk lalu mengambil yang lebih buruk lagi. Artinya jangan menyia-nyiakan apa yang telah dimiliki, dan jangan mudah tergiur dengan apapun yang terlihat indah namun tidak bermanfaat.
  • Tepasok di raban kambeng melok ngembek, tepasok di raban ayam baketok.
    • Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang ayam berkotek.
    • Maksud: Mampu menyesuaikan diri dengan beraneka macam lingkungan masyarakat.
  • Yang belamburan digemeti yang loncok dibuat puting.
    • Yang berserakan dipunguti, yang lancip dibuat puting (bagian pangkal pisau).
    • Maksud: Seorang penguasa yang memimpin rakyatnya, hendaklah memanfaatkan semua potensi yang ada agar dapat menunnjang kemakmuran.

Lihat pula

[sunting]