Lompat ke isi

Peribahasa Musi

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.

Daftar ini merupakan daftar peribahasa dalam bahasa Musi

  • Asek makan cuko dalu aria.
    • Terjemahan: seperti makan cuka pada tengah malam.
    • Maksud: seseorang yang bernasib kurang baik karena takdir ataupun akibat dari perbuatan orang lain.
  • Beso tenten dai klepon.
    • Terjemahan: lebih besar isi daripada kue.
    • Maksud: pengeluaran lebih besar daripada pemasukan sehingga kerap menemui kesulitan hidup.
  • Beso krepas daun terap.
    • Terjemahan: suara daun-daun lebat yang terdengar keras.
    • Maksud: bersifat sombong dan bangga akan diri sendiri, padahal sebenarnya bodoh.
  • Betepuk milu ramai, berjalan manjangke eretan.
    • Terjemahan: bertepuk ramai, berjalan memanjangkan barisan.
    • Maksud: orang yang selalu mengikuti kegiatan ini-itu, tetapi tidak memahami apa manfaat yang dia dapatkan.
  • Cinde belutan, lantang ade masuk serut.
    • Terjemahan: bagus belut lapangan ada masuk semak.
    • Maksud: sifat seseorang yang licin seperti belut, dan juga licik yang pada akhirnya semua ucapan dan perbuatannya menjadi sulit dipercaya oleh orang lain.
  • Dak kerak nunggu idangan.
    • Terjemahan: tidak akan berkerak menunggu hidangan.
    • Maksud: orang miskin yang tidak memiliki apapun sehingga orang lain tidak mungkin meminta bantuannya, apalagi jika pertolongannya itu berupa materi.
  • Die tu ngendar tenok bae.
    • Terjemahan: dia itu menyandarkan tubuhnya seperti tapir.
    • Maksud: seorang pemalas yang ingin enak sendiri, dan tidak peduli kepentingan orang lain.
  • Di mane blide betilab biasanya ade be.
    • Terjemahan: di mana ada ikan belida, maka ada seonggok ranting kayu.
    • Maksud: ada orang asing yang mendatangi suatu tempat, lalu terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.
  • Nasib sisik ikan tekincah milu tegulai tinggal.
    • Terjemahan: nasib sisik ikan saat dibersihkan ikut serta, namun saat dimasak malah ditinggalkan.
    • Maksud: Seseorang yang kerap bernasib malang. Ketika ada suatu acara, dia mendapat tugas yang berat. Pada saat acaranya sukses, dia malah dilupakan dan ditinggalkan.

Lihat pula

[sunting]