Peribahasa Sunda
Tampilan
(Dialihkan dari Uyah mah tara tees ka luhur)
Daftar ini merupakan daftar peribahasa dalam bahasa Sunda.“Hérang caina beunang….”
A
[sunting]- Adam hilap tapel.
- Terjemahan: Cita-cita yang membuat lupa ali-ali.
- Makna: Lupa kepada sanak saudara dan kampung halaman.
- Adat kakurung ku iga.
- Terjemahan: Perilaku terkurung oleh tulang rusuk.
- Makna: Kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan.
- Adean ku kuda beureum.
- Terjemahan: Hebat karena kuda merah.
- Makna: Merasa bangga dengan memakai barang milik orang lain.
- Adigung adiguna.
- Terjemahan: Angkuh pamer.
- Makna: Sombong dengan merasa tidak terkalahkan.
- Agul ku payung butut.
- Terjemahan: Membanggakan payung jelek.
- Makna: Sombong padahal sebetulnya hidup serba kekurangan, biasanya ditujukan kepada orang Sunda keturunan bangsawan/ménak yang sudah hilang kekayaannya namun masih merasa lebih tinggi dari yang lain.
- Aki-aki tujuh mulud.
- Terjemahan: Kakek-kakek tujuh Maulid.
- Makna: Lelaki yang sudah sangat tua, khususnya yang berusia sekitar 70 tahun menurut penanggalan Hijriah. Perhitungannya adalah Nabi Muhammad wafat pada usia 63 tahun, sedangkan orang yang usianya 7 kali bulan Maulud dihitung 7 tahun Hijriah setelah Nabi Muhammad wafat sehingga usianya mencapai 70 tahun.
- Alak-alak cumampaka.
- Terjemahan: Hanya mengandalkan bentuk.
- Makna:
- Suka dan ingin dipuji karena merasa unggul.
- Meniru atau ingin menyamai orang yang lebih terpandang, kaya, atau berpendidikan.
- Ambek nyedek tanaga midek.
- Terjemahan: Marah meluap tenaga mati.
- Makna: Keadaan sangat emosi namun tidak bisa berbuat apa-apa.
- Anak merak kukuncungan.
- Terjemahan: Anak merak berjambul.
- Makna: Keturunan orang yang baik perilakunya biasanya baik pula perilakunya.
- Asa karagaragan bentang ti langit.
- Terjemahan: Bagai kejatuhan bintang dari langit.
- Makna: Senang karena mendapat nikmat yang sangat besar.
- Awi sadapuran tara lempeng kabéh.
- Terjemahan: Bambu-bambu serumpun tidaklah lurus semua.
- Makna: Setiap anggota keluarga tidak memiliki harta & rezeki yang sama.
- Aya jurig numpak kuda.
- Terjemahan: Ada hantu menunggangi kuda.
- Makna: Ada rezeki yang datang secara tidak terduga.
B
[sunting]- Balung kulit kotok meuting.
- Terjemahan: Gelambir kulit ayam yang dibiarkan (memburuk).
- Makna: Rasa sakit hati yang terus ada dari dahulu sampai sekarang.
- Bentik curuk balas nunjuk.
- Terjemahan: Lentik telunjuk balas menunjuk.
- Makna: Orang yang biasanya memerintah, tetapi tidak bisa mengerjakan sendiri.
- Beureum di biwir.
- Terjemahan: Merah di bibir.
- Makna: Hanya mengatakan hal-hal yang manis saja.
- Buruk-buruk papan jati.
- Terjemahan: Meski buruk tetap papan jati.
- Makna: Saudara yang memiliki kekurangan/kesalahan tetaplah saudara.
C
[sunting]- Cikaracak ninggang batu laun laun jadi legok.
- Terjemahan: Air terjun Cikaracak menghantam batu perlahan-lahan menjadi cekung.
- Makna:
- Usaha yang dilakukan secara terus menerus, lama-kelamaan pasti akan membuahkan hasil.
- Halangan apa pun bisa diatasi dengan ketekunan dan kesabaran.
- Cul dogdog tinggal igel.
- Terjemahan: Mengabaikan genderang, hanya melakukan tarian.
- Makna: Meninggalkan suatu pekerjaan untuk pekerjaan lain yang tidak ada hasilnya.
D
[sunting]- Darma wawayangan baé.
- Terjemahan: Hanya berperan sebagai wayang.
- Makna: Sekadar menjalani hidup sebab semuanya sudah ada Tuhan yang mengatur.
- Dibéré sabuku ménta sajeungkal, dibéré sajeungkal ménta sadeupa.
- Terjemahan: Diberi seruas minta sejengkal, diberi sejengkal minta satu depa.
- Makna: Orang yang tidak tahu diri, mengharapkan sesuatu yang lebih dari apa yang telah diberikan.
- Dihin pinasti anyar pinanggih.
- Terjemahan: Dahulu ditentukan, (sekarang) baru terjadi.
- Makna: Setiap peristiwa yang terjadi sudah ditentukan oleh Tuhan.
É
[sunting]- Élmu ajug
- Terjemahan: Ilmu pelita (lampu minyak).
- Makna: Bisa memberi nasihat pada orang lain, tetapi diri sendiri tidak dapat menjalankannya.
- Élmu tumbila
- Terjemahan: Ilmu kutu busuk/kepinding.
- Makna: Kelakuan parasit, menumpang pada seseorang sambil merugikannya.
G
[sunting]- Gedé bobot pangayonna.
- Terjemahan: Besar porsi perhatiannya.
- Makna: Orang yang adil dan mudah memaafkan.
- Geus aya kekembanganna.
- Terjemahan: Sudah ada bunga-bunganya.
- Makna: Pertanda baik bahwa sesuatu yang diharapkan akan tercapai.
- Gunung teu beunang dilebur, sagara teu beunang diruksak, buyut teu beunang dirempak.
- Terjemahan: gunung tidak boleh dihancurkan, laut tidak boleh dirusak, (peninggalan) leluhur tidak boleh dilanggar.
- Makna: Manusia harus menjaga kelestarian alam dan budaya.
- Gusti Allah tara nanggeuy di bongkokna.
- Terjemahan: Gusti Allah tidak akan menating bungkuknya.
- Makna: Allah tidak akan melindungi orang yang mempunyai dosa terhadap sesamanya.
H
[sunting]- Hérang caina beunang laukna.
- Terjemahan: Jernih airnya dapat ikannya.
- Makna: Keberhasilan yang diraih tidak menimbulkan dampak buruk bagi orang lain atau tidak menimbulkan konflik.
J
[sunting]- Jongjon bontos.
- Terjemahan: Tidak terganggu hantaman.
- Makna: Tekun bekerja dan tidak pernah tergoda.
K
[sunting]- Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak.
- Terjemahan: Ke air menjadi selubuk, ke darat menjadi sekampung.
- Makna: Hidup bersama tanpa perbedaan.
- Ka hareup ngala sajeujeuh, ka tukang ngala salengkah.
- Terjemahan: Ke depan mengambil sepanjang tapak kaki, ke belakang mengambil selangkah.
- Makna: Orang yang memiliki sikap hati-hati dalam menjalani kehidupan untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan.
- Ka luhur sieun ku gugur, ka handap sieun ku cacing.
- Terjemahan: Ke atas takut guruh, ke bawah takut cacing.
- Makna: Ilustrasi untuk orang yang mengalami rasa takut berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu, sehingga akan sulit berkembang karena selalu dihantui perasaan was-was.
- Ka luhur teu sirungan, ka handap teu akaran.
- Terjemahan: Ke atas tak bertunas, ke bawah tak berakar.
- Makna: Orang yang tidak jujur dalam hidupnya, setiap perkataan atau perbuatannya semata-mata hanya untuk menipu.
- Kudu seubeuh memeh dahar, kudu nepi memeh indit.
- Terjemahan: Harus kenyang sebelum makan, harus sampai sebelum pergi.
- Makna: Setiap tindakan yang akan dilakukan harus dipikir-pikir matang terlebih dahulu.
- Kumeok memeh dipacok.
- Terjemahan: Takluk sebelum dipatuk.
- Makna: Menyerah sebelum mencoba. Tidak berani mengambil risiko.
- Kurung batokeun.
- Terjemahan: Kepala tersangkar.
- Makna: Orang tertutup, tidak pernah bergaul dengan orang lain.
L
[sunting]- Lamun henteu ngakal moal ngakeul.
- Terjemahan: Jika tidak berpikir tidak akan menanak nasi.
- Makna: Jika tidak mau berusaha maka tidak akan makan, manusia harus bekerja agar bisa hidup.
- Landung kandungan laér aisan.
- Terjemahan: Tempat kandungan banyak digendong.
- Makna: Orang yang bijak memiliki banyak pertimbangan atau perhitungan dalam menyelesaikan persoalan. Tidak gegabah.
M
[sunting]- Manggih luang tina burang.
- Terjemahan: Menemukan pengalaman dari suatu kejadian.
- Makna: Ada hikmah dalam setiap peristiwa yang terjadi.
- Mapatahan ngojay ka meri.
- Terjemahan: Mengajari itik berenang.
- Makna: Sindiran untuk orang yang melakukan pekerjaan atau memberi petunjuk yang sia-sia, karena yang diberi petunjuk lebih mahir melakukannya.
- Mihapekeun beuteung.
- Terjemahan: Menitipkan perut.
- Makna: Orang yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi.
- Mun kiruh ti girang komo ka hilirna.
- Terjemahan: Jika sudah keruh sejak di hulu, di hilir akan lebih keruh lagi.
- Makna: Perumpamaan untuk suatu perbuatan yang jika dari atasnya (pemimpin) melakukan hal yang tidak baik atau tidak benar pasti orang yang dipimpinnya (rakyat) akan berbuat jauh lebih tidak baik lagi.
N
[sunting]- Nete semplek nincak semplak.
- Terjemahan: Meniti retak menginjak pecah.
- Makna: Segala sesuatu yang dilakukannya selalu dianggap salah.
- Neukteuk curuk dina pingping.
- Terjemahan: Memotong jari di atas paha.
- Makna: Menceritakan kejelekan atau kesalahan keluarga sendiri kepada orang lain, sehingga orang yang bersangkutan akan memperoleh penilaian buruk.
Ng
[sunting]- Ngadu-ngadu rajawisuna.
- Terjemahan: Saling mengadu nafsu amarah.
- Makna: Menghasut kesana kemari sampai menimbulkan konflik atau keributan yang besar.
- Ngarawu ku siku.
- Terjemahan: Merengkuh dengan siku tangan.
- Makna:
- Perilaku tamak atau serakah.
- Menginginkan sesuatu yang di luar kemampuannya.
Ny
[sunting]- Nyiar batuk pibaraheun.
- Terjemahan: Mencari batuk untuk yang kedua kali.
- Makna: Melakukan kegiatan/sesuatu yang berpotensi mengundang bahaya/celaka.
- Nyieuhkeun hayam, ngawur kasintu.
- Terjemahan: Mendandani ayam, membiarkan ayam hutan.
- Makna: Mengistimewakan orang lain, menelantarkan keluarga atau saudara sendiri.
- Nyolok panon buncelik.
- Terjemahan: Menusuk mata yang melotot.
- Makna: Melakukan sesuatu yang negatif di depan seseorang dengan maksud untuk memanas-manasinya, tindakan provokasi.
P
[sunting]- Panon duiteun.
- Terjemahan: Mata duitan.
- Makna: Orang yang hanya memikirkan harta.
- Pipilih nyiar nu leuwih, kocéplak meunang nu pécak.
- Terjemahan: Memilih mencari yang lebih, nahas dapat yang buta sebelah.
- Makna: Memilih-milih dalam mencari yang terbaik, namun malah mendapat yang lebih jelek dari yang pernah ditolak.
S
[sunting]- Sato busana daging, jalma busana élmu.
- Terjemahan: Hewan pakaiannya daging, manusia pakaiannya ilmu.
- Makna: Nilai hewan dihargai berdasarkan dagingnya, sedangkan manusia dinilai berdasarkan ilmu yang dimilikinya.
- Selenting bawaning angin, kolépat bawaning kilat.
- Terjemahan: Terdengar singkat karena angin, terlihat sebentar karena kilat.
- Makna: Informasi atau kabar berita yang tidak bisa dipercaya kebenarannya karena tidak ada buktinya.
- Sireum ogé ditincak-tincak teuing mah tangtu ngégél.
- Terjemahan: Semut juga terlalu diinjak-injak pasti menggigit.
- Makna: Orang miskin, orang kecil atau cacat sekali pun, kalau terus-terusan dianiaya atau dihina akhirnya akan melawan.
- Suku dijieun hulu, hulu dijieun suku.
- Terjemahan: Kaki dibuat kepala, kepala dibuat kaki.
- Makna: Orang yang bekerja keras untuk mencari nafkah sampai tidak mengenal waktu dan lelah.
T
[sunting]- Taya banda kinasihan.
- Terjemahan: Tiada harta (untuk yang) dikasihi.
- Makna: Tidak memiliki sisa pendapatan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang disayangi.
- Tina peurih jadi peurah.
- Terjemahan: Dari pedih menjadi mampu.
- Makna: Hasil terbaik didapat dari adanya kerja keras.
- Teu unggut kalinduan, teu gedag kaanginan.
- Terjemahan: Tidak bergetar oleh gempa, tidak berkibar oleh angin.
- Makna: Teguh pendirian dalam mencapai suatu tujuan.
U
[sunting]- Uyah mah tara tees ka luhur.
- Terjemahan: Garam tidak akan meleleh ke atas.
- Makna: Sifat baik maupun jelek orang tua akan menurun kepada anaknya.