Surga yang tak dirindukan 3
Tampilan
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
Surga yang Tak Dirindukan 3 adalah film drama Indonesia tahun 2020 yang menceritakan kehadiran pihak ketiga di rumah tangga Pras dan Meirose. Berbeda dengan film pertama yang kental dengan unsur poligami, pada film ketiga ini ada isu poliandri.
- Disutradarai oleh Pritagita Arianegara. Ditulis oleh Alim Sudio.
Pras
[sunting | sunting sumber]- [ke dua rekannya] Aku belum melakukan apa-apa ke Mei. Aku akui aku marah, kecewa. Sikapku mungkin salah, egois, atau apa namanya. Intinya aku perlu waktu sendiri dulu.
- [menelpon] Hari ini InsyaAllah beres, Mas. Ya, besok mas Harin dan keluarga sudah bisa masuk rumah ini. Besok sekalian saya kirim kopi kontraknya. Nanti kalau sudah saya kirim, saya kabari.
Meirose
[sunting | sunting sumber]- [ke Oma Nungky] Saya mau jemput Akbar, Bu. Saya nggak mau berada dalam situasi ini lagi, Bu. Saya sudah punya kehidupan lain.
- [di Vlog Nadia] Bunda cuma mau jaga perasaan orang yang Bunda sayang. Kalau kita sayang sama orang, kita pengin orang itu senang kan? Bunda nggak pengin dengan masakan Bunda, malah bikin orang yang Bunda sayang nggak bahagia.
Ray
[sunting | sunting sumber]- Kita nikah sekarang. Aku cinta sama kamu. Yang nikah sama kamu itu aku. Bukan orang tuaku.
Dialog
[sunting | sunting sumber]- Meirose: Siapa Mas
- Pras: Ini Pak Wardoyo, kepala yayasan sekolah Nadia dan Akbar yang baru.
______________________________________________________________________________
- Pras: Pak, saya kenalkan ke istri saya, ya.
- Ray: Halo, Pak Prasetya?
- Meirose: Halo? (hening) Mas?
- Akbar: Nggak ada sinyal, Pak.
- Pras: Terputus!
______________________________________________________________________________
- Oma Nungky: Untuk apa semua ini Ray?
- Ray: Buat Mama.
- Oma Nungky: Buat Mama? Atau buat menutupi rasa bersalah, Kamu?
- Ray: Aku nggak bisa bohongi diri aku sendiri,Ma.
______________________________________________________________________________
- Pras: Aku lagi ada masalah besar, Mei. Aku ditipu manajer keuanganku sendiri.
- Meirose: Mas Parman?
- Pras: (menghela nafas)
- Meirose: Berapa kerugiannya?
- Pras: Seharga rumah ini kalau dijual.
- Meirose: Astagfirullah.