Stephen Covey

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.
Stephen Covey pada tahun 2010.

Stephen R. Covey (24 Oktober 1932 – 16 Juli 2012) adalah seorang penulis asal Amerika Serikat yang dikenal karena menulis buku-buku mengenai kebiasaan, kepemimpinan dan keluarga.

Tentang perlakuan[sunting]

  • "Perlakukan setiap orang berdasarkan prinsip yang sama."
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. DIsunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 240.

Tentang nasib[sunting]

  • "Taburlah gagasan, petiklah perbuatan. Taburlah perbuatan, petiklah kebiasaan. Taburlah kebiasaan, petiklah karakter. Taburlah karakter, petiklah nasib."
    • Dikutip dalam Agustian, Ary Ginanjar (2006). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Penerbit Arga. Hlm. 51. ISBN 979-96271-0-9

Tentang prinsip[sunting]

  • "Rasa aman kita berasal dari pengetahuan, bahwa prinsip itu berbeda dengan pusat-pusat lainnya yang didasari kepada orang atau sesuatu yang selalu dan seketika dapat berubah-ubah, namun prinsip yang benar tidaklah berubah, Kita dapat memegang prinsip tersebut. Prinsip tidak bereaksi terhadap apapun."
    • Dikutip dalam Agustian, Ary Ginanjar (2006). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Penerbit Arga. Hlm. 128. ISBN 979-96271-0-9
  • "Pusat prinsip Anda, kesadaran diri Anda, dan suara hati Anda dapat memberikan rasa aman intrinsik, pedoman serta kebijaksanaan yang memberi kekuatan kepada Anda untuk menggunakan kehendak bebas Anda serta mempertahankan integritas pada hal yang benar-benar penting."
    • Dikutip dalam Agustian, Ary Ginanjar (2006). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Penerbit Arga. Hlm. 357. ISBN 979-96271-0-9

Tentang kesuksesan[sunting]

  • "Jika Anda merenungkan apa yang orang lain akan katakan pada pemakaman Anda nantinya, maka Anda akan menemukan atau mengerti definisi sukses. Hal ini mungkin akan menjadi sangat berbeda dengan yang ada di pikiran Anda. Bisa jadi kemasyhuran, prestasi, uang atau hal lain yang kita perjuangkan bukanlah bagian dari dinding yang tepat untuk dijadikan sandaran."
    • Dikutip dalam Agustian, Ary Ginanjar (2006). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Penerbit Arga. Hlm. 212. ISBN 979-96271-0-9