Lompat ke isi

Soeharto

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.
Soeharto

Soeharto (8 Juni 1921 – 27 Januari 2008) merupakan Presiden Indonesia pada tahun 1967–1998.

  1. Jadilah manusia yang berguna bagi negara, bangsa dan agamanya, serta selalu berfikir untuk balas budi atas segala perlindungan dari alam Nusantara yang baik ini.
  2. Saya mengusulkan kita perkecil saja jumlah kendaraan (partai). Caranya kita parkir saja kendaraan sendiri. Lantas, kita naik ke dalam kendaraan yang jumlah dua atau tiga buah saja.[1]

Kutipan Mengenai Suharto

[sunting | sunting sumber]
  1. Saya melihatnya (Suharto) sebagai orang yang berhati-hati dan penuh pertimbangan, bertolak belakang dengan Sukarno. Dia tidak mencoba mengesankan orang-orang dengan cara bicaranya atau medali-medalinya, meski dia banyak memiliki medali. Dia menjaga penampilannya yang bersahabat dan rendah hati, namun dia jelas seorang yang bertekad kuat yang tidak akan membiarkan adanya pertentangan terhadap apa yang akan dia lakukan. Saya menyukainya dan merasa bisa cocok dengannya. Lee Kuan Yew, From Third World to First: The Singapore Story: 1965-2000 (2000), h. 193.
  1. Kami mendukung Bapak Soeharto sebagai pahlawan nasional karena beliau sangat berjasa kepada Republik Indonesia, sejak masa revolusi kemerdekaan hingga masa pembangunan.[2] Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad menyatakan dukungannya terkait pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Suharto.
  2. Pak Harto berjasa besar dalam stabilisasi nasional dan pembangunan ekonomi. Di masa beliau, Indonesia dikenal dunia sebagai salah satu macan ekonomi baru Asia, dengan program pembangunan yang terencana dan stabilitas ekonomi serta keamanan yang tinggi.[2] Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur.
  3. Bahwasannya sosok Presiden Soeharto telah memberikan posisi dan peran, arti keberadaan beliau sebagai presiden yang membawa progres pembangunan nasional kita yang cukup berarti, seperti apa yang kita nikmatin hari ini.[2] pernyataan Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem yang mendukung pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Suharto.
  4. Saya paling tidak setuju kalau Soeharto dijadikan Pahlawan Nasional.[2] Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Mustofa Bisri, menyatakan penolakan terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Suharto.
  5. Pemberian gelar pahlawan ini tidak dapat dipisahkan dari upaya sistematis untuk menulis ulang sejarah Indonesia dengan menghapus jejak kekerasan negara.[2] Amnesty dan AKSI mencatat selama tiga dekade lebih, rezim Soeharto bertanggung jawab atas berbagai kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM berat.
  6. Bagaimana bisa orang yang paling bertanggung jawab atas salah satu genosida terbesar selama sejarah ketika merebut kekuasaan justru dijadikan pahlawan nasional. Benar-benar absurd.[2] Ketua Dewan Pengurus PVRI Usman Hamid.
  7. Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional membuktikan sikap pemerintah sekarang untuk tutup buku dengan segala tanggung jawab terhadap pelanggaran HAM berat masa lalu. Artinya, apa yang menjadi problem yang diajukan Komnas HAM dan berbagai lembaga hak asasi manusia terkait pelanggaran HAM masa lalu, kini sudah digugurkan.[2] Sejarawan Andi Achdian menilai bahwa penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional menandai sikap politik pemerintah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. Floriberta Aning S. (2005) 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia: Biografi Singkat Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20. Yogyakarta: Penerbit Narasi. Hlm. 201. ISBN 979-7564-75-4
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 Akbar, Alfitra. "Pro-Kontra Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto". tirto.id. Diakses tanggal 2025-11-13.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
Commons
Commons
Wikimedia Commons memiliki media terkait mengenai:
Tokoh
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z