Lompat ke isi

Sisi Tergelap Surga (Novel)

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.
Novel Sisi Tergelap Surga

Sisi Tergelap Surga adalah novel karya Brian Khrisna yang pertama kali dirilis pada tahun 2023 oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Novel ini mengisahkan kehidupan Jakarta, kota yang sering dianggap sebagai "surga" oleh banyak orang, namun menyimpan kisah-kisah perjuangan luar biasa dari mereka yang hidup di balik gemerlap lorong-lorong sempitnya.

Sisi Tergelap Surga karya Brian Khrisna mengungkap kisah-kisah kelam di balik gemerlapnya kota Jakarta. Banyak orang melihat Jakarta sebagai kota penuh harapan dan kemewahan, tempat impian bisa terwujud. Namun, di balik fasad metropolis ini, tersimpan realitas kehidupan keras yang sering kali terabaikan.

Novel ini mengeksplorasi perjuangan orang-orang yang hidup di pinggiran kota, di lorong-lorong sempit yang jarang tersorot, dan memperlihatkan bagaimana mereka bertahan di tengah ketidakpastian, ketidakadilan, dan impian yang bertentangan dengan realita.

Dengan gaya bahasa yang tajam dan penuh emosi, Brian Khrisna menggambarkan konflik batin dan harapan yang tersembunyi dari masyarakat urban yang terlupakan. Sisi Tergelap Surga mengajak pembaca untuk melihat sisi lain Jakarta yang mungkin jauh dari sempurna, tetapi penuh dengan kisah perjuangan yang menggugah hati.

  • Hidup tak seindah itu. Sesudah badai tak selalu ada pelang. Terkadang yang kau terima justru lebih parah. Jalanan becek yang membuat langkahmu terasa berat, atau bahkan pohon tumbang yang menghalangi jalanmu. (hlm. 74)
  • Di sini, nasihat paling tepat supaya bisa terus menjalani hidup adalah dengan merelakan yang tak bisa kita kendalikan. (hlm. 89)
  • Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam melawan kehilangan. Beberapa ada yang menngurung diri, beberapa menempuh jalan kudus untuk menuju fitrah Tuhan. Ada juga yang melakukan hali-hal yang mampu menutupi kenangan buruk itu; keut-kebutan, mabuk-mabukan, mencari masalah, atau menantang puluhan orang dan sudah pasti kalah. (hlm. 92)
  • Kalau dengan beragama lantas bikin kamu merasa lebih suci dan lebih tinggi derajatnya dari orang lain, sosok siapa yang kamu teladani selama ini? Siapa yang kamu sembah selama ini? Egomu?. (hlm. 72)