Lompat ke isi

Seratus Tahun Kesunyian

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.

Seratus Tahun Kesunyian adalah novel karya Gabriel García Márquez yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1967. Novel ini diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2018.

Tujuh generasi keluarga Buendía menghabiskan kehidupannya selama ratusan tahun di kota Macondo, melewati berbagai peristiwa wabah, perang saudara, pembalasan dendam, hingga badai yang menerpa keluarga tersebut secara turun-temurun.

  • Bertahun-tahun kemudian, saat menghadapi regu tembak yang akan mengeksekusinya, Kolonel Aureliano Buendía jadi teringat suatu sore, dulu sekali, ketika diajak ayahnya melihat es. (hal. 1)
  • Kadang-kadang saat membicarakan sebuah gambar cat air Venesia, kenangan akan mengubah bau lumpur dan aroma busuk kerang menjadi keharuman hangat bunga-bunga. (hal. 133)
  • [tentang Amaranta] Terkadang hatinya perih, karena membiarkan semua penderitaan itu mengalir begitu saja. Terkadang hal itu membuatnya sangat marah hingga ia menusuk jarinya dengan jarum. Tetapi yang paling menyakitkan dan membuatnya marah adalah aroma cinta yang beracun, yang menyeretnya ke kematiannya. (hal. 324)

José Arcadio Buendía

[sunting | sunting sumber]
  • [kepada Úrsula, tentang Melquíades] Dia abadi. Dia sendiri yang membuat rumusan kebangkitannya. (hal. 90)
  • [kepada Aureliano] Kau tak perlu mengeluh. Anak-anak biasa mewarisi kegilaan orangtua mereka. (hal. 53)