Peribahasa Makassar
Loncat ke navigasi
Loncat ke pencarian
Antekamma panggappata punna niak tau angkana:“Antu basa Mangkasarak basa tau kampong”. “Apa matu-matunna nigappa punna carakdekki akbasa Mangkasaraka”
A[sunting]
- Aling-aling miong
- Arti: Tenang seperti kucing
- Maksudnya: Seseorang yang kelihatan tenang dan alim, tetapi di balik itu menyimpan perilaku yang tidak terpuji.
- Ancuruk buku-bukua taancuruk pau-pauanga
- Arti: Hancur tulang, tetapi kejelekan dan kebaikan kita tetap dikenang orang
- Maksudnya: Kebaikan ataupun kejelekan kita akan tetap dikenang, walaupun kita telah tiada.
B[sunting]
- Bambang toli
- Arti: Panas telinga
- Maksudnya: Sindiran kepada orang yang tidak boleh menahan marah, apabila mendengar kata-kata yang kurang baik.
C[sunting]
D[sunting]
E[sunting]
- Eja pi nikana doang (Makassar)
- Maksudnya: Seseorang baru dapat dikenali atas karya dan perbuatannya.
K[sunting]
- Kabarak bambang
- Arti: Berita yang hangat
- Maksudnya: Kabar yang baru terjadi dan sedang menarik perhatian umum; aktual.
- Ku alleangi tallanga na toalia (Makassar)
- Arti bahasa: Lebih baik tenggelam dari pada kembali (latar belakang kata tersebut dari seorang pelaut yang telah berangkat melaut)
- Maksudnya: Ketetapan hati kepada sebuah tujuan yang mulia dengan taruhan nyawa.
L[sunting]
- Le'ba kusoronna biseangku, kucampa'na sombalakku, tamassaile punna teai labuang (Makassar)
- Maksudnya: Bila perahu telah kudorong, layar telah terkembang, takkan ku berpaling kalau bukan labuhan yang kutuju.
- Loro-loro tau
- Arti: Sampah manusia (masyarakat)
- Maksudnya : Manusia yang tidak berguna
Tukapalak rupanya manna niapa ta'pisa'ringi