Pepatah Tibet

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.

Pepatah Tibet adalah pepatah yang umum dan dikenal oleh orang Tibet.

Tentang kekayaan[sunting]

  • "Tambahkan kebohongan dan kelicikan pada diri Anda, maka rezeki dan kekayaan akan surut."
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 71.
  • "Merasa kecukupan adalah kekayaan yang terbesar."
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 213.

Tentang makan[sunting]

  • "Kalau makan tidak bijaksana, perut gendut akan bergantung di atas lutut."
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 118.

Tentang lidah[sunting]

  • "Orang yang tidak bisa mengekang lidahnya tidak akan dapat sesuatu."
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 221.

Tentang tidur[sunting]

  • "Orang yang kerjanya tidur saja tidak akan diberi bagian."
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 220.

Tentang kepandaian[sunting]

  • "Seseorang akan pandai melakukan sesuatu yang dilaksanakannya."
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 214.

Tentang pencapaian[sunting]

  • "Sesuatu yang sudah kita capai nilainya sama dengan emas."
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 213.