Lompat ke isi

Laut Bercerita

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.

Laut Bercerita merupakan salah satu karya novel dari Leila S. Chudori yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2017 oleh Kepustakaan Populer Gramedia Jakarta. Novel bergenre fiksi tersebut memiliki jumlah total 394 halaman yang ditulis berdasarkan fakta yang ada dengan melakukan riset wawancara secara langsung terhadap tokoh-tokoh di dalamnya untuk mendalami karakter, tempat serta peristiwa yang sudah berlalu. Novel ini berhasil mendapatkan penghargaan S.E.A Write Award yang diberikan oleh Kerajaan Thailand pada tahun 2020 dan “Book of The Year” dari IKAPI Awards pada tahun 2022. Bahkan, novel ini telah diadaptasi ke dalam bentuk film pendek dengan durasi ± 30 menit yang disutradarai Pritagita Arianegara dan dibintangi oleh Reza Rahadian, Ayushita, dan Dian Sastrowardoyo.

Sinopsis[sunting]

Dengan nuansa suasana Indonesia pada masa Orde Baru, novel Laut Bercerita berhasil membungkus kisah kekejaman dan kebengisan yang dirasakan oleh sekelompok aktivis mahasiswa pada saat itu. Hilangnya demokrasi dan kebebasan berpendapat menjadi pesan yang ingin disampaikan dalam penulisan buku novel ini. Adapun cerita yang dibawakan dalam novel ini terbagi menjadi dua bagian dengan jarak waktu yang cukup jauh berbeda. Pada bagian pertamanya, cerita dibawakan melalui sudut pandang tokoh bernama Biru Laut beserta para kawan sesama aktivisnya seraya menyelesaikan visi atau tujuan mereka. Sementara itu pada bagian lainnya, cerita diambil dari sudut pandang Asmara Jati, adik dari Laut yang mempunyai tujuan atau visi yang cenderung berlainan dengan Laut.

Narator[sunting]

  • Matilah engkau mati. Kau akan hidup berkali-kali... (hlm. 1)
  • Aku tak tahu apakah aku sudah membuat jejak atau belum selama hidupku. (hlm. 197)
  • Ketidaktahuan dan ketidakpastian kadang-kadang jauh lebih membunuh daripada pembunuhan. (hlm. 256)

Bram[sunting]

  • [Kepada Biru Laut] Kita tak bisa berharap semua orang kan selalu loyal pada perjuangan dan persahabatan. (hlm. 30)
  • [Kepada Biru Laut] Di kampus kita hanya belajar disiplin dalam berpikir, tetapi pengalaman yang memberi daya dalam hidup adalah di lapangan. (hlm. 32)
  • [Kepada Biru Laut, Alex, Sunu dan Julius] Kebenaran ada di tangan mereka yang memihak rakyat. (hlm. 171)

Kinan[sunting]

  • [Kepada Biru Laut] Setiap langkahmu, langkah kita, apakah terlihat atau tidak, adalah sebuah kontribusi, Laut. (hlm. 183)