Ketika Cinta Bertasbih

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.

Ketika Cinta Bertasbih adalah film yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy yang berjudul Ketika Cinta Bertasbih. Film yang dirilis pada tanggal 19 Juni 2009 ini menceritakan kisah tentang seorang mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Al-Azhar University, Kairo. Tokoh utama ini bernama Abdullah Khoirul Azzam yang kuliah sambil bekerja di Kairo. Dalam film ini akan diceritakan pula mengenai lika-liku kehidupan Azzam di Kairo sampai ia menemukan jodohnya.

Disutradarai oleh Chaerul Umam.  Diproduseri oleh Mitzy Christina dan Cindy Christina dan naskahnya ditulis oleh Imam Tantowi.

Abdullah Khoirul Azzam[sunting]

  • Mungkin orang akan mengatakan saya kolot, kampungan, gak jamani, bahkan primitif sekalipun, saya tidak peduli, karena saya bahagia dengan apa yang saya yakini kebenarannya.
  • Setiap orang pasti punya prinsip dalam hidupnya, biasanya berdasarkan apa yang diyakini kebenarannya. Prinsip hidup saya berdasarkan Al-Quran dan Hadist.

Anna Althafunnisa[sunting]

  • Saya hanya ingin seperti Fatimah puteri nabi yang seumur hidupnya tidak pernah dimadu oleh Sayiddina Ali bin Abi Talib suaminya. Saya ingin seperti Aiti Khodijah yang selama berumah tangga dengan rasulullah S.A.W. juga tidak pernah dimadu.. Sungguh saya tidak haramkan poligami, tapi inilah syarat yang saya ajukan, jika dipersetujui akad nikahnya bisa dirancang untuk dilaksanakan. Jika tidak disetuju tidak apa-apa, silakan bakal suami yang ingin menikahi saya menikah gadis-gadis lain yang mungkin bersedia tanpa mengajukan syarat apa-apa.
  • Sekalipun cinta telah ku uraikan, dan kujelaskan panjang lebar, namun jika cinta kudatangi, aku jadi malu pada keteranganku sendiri. Meskipun lidahku telah mampu menguraikan, namun tanpa lidah cinta ternyata lebih tenang, sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya. Kata-kata pecah berkeping-keping, begitu sampai pada cinta. Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya, bagaikan keledai berbaring dan menunggu. Cinta sendirilah yang menerangkan cinta.

Ayatul Husna[sunting]

  • Cinta adalah kekuatan yang mampu mengubah duri menjadi mawar, mengubah cuka jadi anggur, mengubah malang jadi untung, mengubah sedih jadi riang, mengubah setan jadi nabi, mengubah iblis jadi malaikat, mengubah sakit jadi sehat, mengubah bakhil jadi dermawan, mengubah kandang jadi taman, mengubah penjara jadi istana, mengubah amarah jadi ramah, mengubah musibah jadi muhibah. Itulah cinta.

Pranala luar[sunting]

Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: