Lompat ke isi

Iswar Chandra Gupta

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.

Ishwar Chandra Gupta (Bengali: ঈশ্বরচন্দ্র গুপ্ত; 6 Maret 1812 – 23 Januari 1859) adalah seorang penyair dan penulis Bengali India yang terkenal. Gupta lahir di Kanchrapara, Parganas 24 Utara, Benggala Barat, India.

Kutipan tentang Gupta

[sunting]

Iswar Chandra Gupta, yang sangat dihormati oleh Bankim, bereaksi tajam terhadap Pemberontakan Sepoy dan menulis dalam Sanghad Prahhakarnya bahwa di antara orang-orang berpikiran jahat yang menjadi musuh utama Pemerintah, kaum Muslim adalah mayoritas. Dia mengeluh bahwa meskipun umat Islam telah diberi hak yang sama untuk duduk dengan umat Hindu di ruang kelas yang sama di sekolah yang didirikan oleh Pemerintah, namun mereka tidak mampu mengembangkan rasa kesetiaan kepada Kerajaan. Komentar redaksi Samhad Prahhakar karya Iswar Gupta memberi kita gambaran tentang reaksi inteligensia ortodoks Hindu terhadap Pemberontakan Sepoy. Meskipun dapat diakui bahwa Pemberontakan bukanlah pemberontakan untuk emansipasi nasional dan jika berhasil, itu akan memundurkan waktu kemajuan India, Perlu diperhatikan bahwa para sastrawan Hindu ortodoks bereaksi negatif terhadap Pemberontakan tersebut bukan karena hal itu merupakan langkah mundur yang diambil oleh para pemberontak, tetapi karena, jika berhasil, hal itu akan membuat kaum Muslim kembali berkuasa seperti, menurut Iswar Gupta, Muslim adalah mayoritas di antara para pemberontak. Pada tanggal 20 Juni 1857 Sambad Prahhakar menulis bahwa “di bawah pemerintahan Muslim kami tidak mendapatkan kebebasan apapun untuk mempraktikkan agama, selalu ada pemerintahan tirani.” Setelah ini ia menulis tentang pemerintahan Inggris. 1857 Sambad Prahhakar menulis bahwa “di bawah pemerintahan Muslim kami tidak mendapatkan kebebasan apapun untuk mempraktikkan agama, selalu ada pemerintahan tirani.” Setelah ini ia menulis tentang pemerintahan Inggris. 1857 Sambad Prahhakar menulis bahwa “di bawah pemerintahan Muslim kami tidak mendapatkan kebebasan apapun untuk mempraktikkan agama, selalu ada pemerintahan tirani.” Setelah ini ia menulis tentang pemerintahan Inggris. dikutip dalam [1] "RENAISSANCE AND REACTION IN IXIX CENTURY BENGAL"