Home Sweet Loan (buku)
Home Sweet Loan adalah novel karya Almira Bastari yang diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Terbit pertama kali pada tahun 2022.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Empat orang yang berteman sejak SMA bekerja di perusahaan yang sama meski beda nasib. Di usia 31 tahun, mereka berburu rumah idaman yang minimal… nyerempet Jakarta.
Kaluna, pegawai Bagian Umum, yang gajinya tak pernah menyentuh dua digit. Gadis ini kerja sampingan sebagai model bibir, bermimpi membeli rumah demi keluar dari situasi tiga kepala keluarga yang bertumpuk di bawah satu atap. Di tengah perjuangannya menabung, Kaluna dirongrong oleh kekasihnya untuk pesta pernikahan mewah.
Tanisha, ibu satu anak yang menjalani Long Distance Marriage, mencari rumah murah dekat MRT yang juga bisa menampung mertuanya.
Kamamiya, yang berambisi menjadi selebgram, mencari apartemen cantik untuk diunggah ke media sosial demi memenuhi gengsinya agar bisa menikah dengan pria kaya.
Danan, anak tunggal tanpa beban yang akhirnya berpikir untuk berhenti hura-hura, dan membeli aset agar bisa pensiun dengan tenang.
Apakah keempat sahabat ini berhasil menemukan rumah yang mampu mereka cicil? Dan apakah Kaluna bisa membentuk keluarga yang ia impikan?
Kutipan
[sunting | sunting sumber]- Bekerja bagai kuda di Jakarta buat beli rumah sekotak. Iya, se'kotak. Hal. 7
- Rumah lo dimana? adalah sebuah pertanyaan yang jawabannya bisa dipakai untuk mengukur status seseorang. Hal. 14
- "Setelah menikah, atau setelah umur lewat tiga puluh, setelah bekerja sekian tahun, ternyata belum punya apa-apa, dan masih berjuang untuk meraih segala yang realistis, adalah hal yang wajar." Hal 19
- "Beberapa orang mungkin tidak punya jenjang karier jelas dan naik jabatan terdengar seperti mukjizat." Hal 32
- "Sandwich generation pasti banyak yang bahas, sedangkan eternal funders biasanya ikhlas." Hal 39
- "Marie Kondo berbenah jadi kaya. Aku berbenah terus-terusan, hidupku malah tambah berantakan." Hal 45
- "Milenial bukan soal anak muda, tapi juga soal anak muda yang punya suami, anak, dan bekerja untuk hidup enak." Hal 53
- "Setiap pekerjaan yang tidak kita lakukan, sesungguhnya dibereskan orang lain, karena jin yang bisa ini-itu hanya milik Bandung Bondowoso. Hal 62
- "Hal pertama yang dilakukan untuk membenahi keuangan bukan merencanakannya, tapi memperbaiki tabiat belanja." Hal 67
- "Ketika calon mertua sudah memberikan tanda tidak sreg sebaiknya kita mundur teratur." Hal 76
- Cintaku berat di resepsi. Hal 82
- "Kalau iklan rumah lokasinya di Jakarta Selatan tapi murah, siap-siap itu nyerempet banget sama Tangsel. Tapi kalau lokasinya di selatan Jakarta, siap-siap itu sudah di luar Tangsel, karena bisa saja masuk Depok, Parung, dan entah seberapa jauh lagi." Hal 87
- "Di masa depan, orang-orang yang bisa menggelar hajatan, lamaran, apalagi pernikahan di rumah, sudah pasti orang kaya banget. Karena rumah generasi milenial, bisa ada ruang tamu yang terpisah dari ruang keluarga saja sudah mewah." Hal 93
- "Kalau dari pacaran saja keluarga calon mertua sudah sinetron, jangan harap pas nikah jadi baik. Yang ada malah jadi sinetron Azab." Hal 99
- "Kadang pernah tebersit nggak, apakah kita mendapat cobaan karena kita kuat?" Hal 109
- "Sudah tidak zaman untuk 'We fall in love with people we can't have' , menjadi dewasa adalah 'We browse houses that we can't buy' ." Hal 118
- "Pengeluaran orang kantoran Jakarta selain kopi, makan, cicilan juga buat bingkisan alias hampers atau kado. Hal 128
- "Rumah murah kalau bukan takdir keberuntungan, pasti sebuah kebetulan, kebetulan banyak masalahnya" Hal 135