Harits Al-Muhasibi

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.

Harits Al-Muhasibi adalah seorang ulama di Bagdad.

Kutipan[sunting]

  • “Landasan ibadah itu kerendahan hati, sementara landasan introspeksi itu rasa takut maupun rasa harap. Rasa takut maupun rasa harap muncul dari pemahaman terhadap janji dan ancaman Allah itu muncul karena ingat balasan Allah, dan ingat balasan Allah itu sendiri muncul dari penalaran serta perenungan.
  • “Segala sesuatu mempunyai substansi. Adapun substansi manusia adalah akal-budi, dan substansi akal-budi adalah kesabaran.”
  • “Amal-amal kalbu, dalam mengkaji hal-hal ghaib, lebih luhur ketimbang amal-amal anggota tubuh luar.”
  • “Umat manusia yang baik ialah mereka yang tidak terpengaruh akhiratnya oleh dunianya, dan tidak pula meninggalkan dunianya sama sekali karena akhiratnya. Sebaik-baik kelakuan ialah tahan menderita kesukaran dan kesakitan, sedikit marah, luas belas kasihan, dan indah tutur kata serta lemah lembut. Orang yang zhalim itu akan khianat meskipun dipuji orang, orang yang dizhalimi itu selamat meskipun dicela orang. Orang yang selalu merasa puas termasuk orang kaya, meskipun ia lapar; sedang orang yang selalu merasa kecewa itu termasuk orang fakir, meskipun ia mempunyai harta yang berlimpahlimpah.”
  • “Barangsiapa yang telah bersih hatinya karena senantiasa muraqabah dan ikhlas, maka akan berhiaslah lahirnya dengan mujahadah dan mengikuti contoh yang ditinggalkan Rasulullah.”

Pranala luar[sunting]

Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
Tokoh
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Commons
Commons
Wikimedia Commons memiliki media terkait mengenai: