Félicité de La Mennais
Tampilan
Félicité de La Mennais adalah filsuf berkebangsaan Prancis yang menjabat sebagai imam Katolik yang berpengaruh selama masa Restorasi Bourbon.
Tentang Allah
[sunting | sunting sumber]- "Kenapa kau menyiksa dirimu sendiri? Kau menginginkan kebaikan, tapi tidak tahu dimana bisa mendapatkannya. Ketahuilah bahwa kau tidak bisa mencapai apapun tanpa Allah. Allah adalah satu-satunya Tuhan-mu, satu-satunya tuanmu, dan kau tidak membutuhkan yang lain. Allah akan membuatmu bebas."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 17. ISBN 978-979-22-6545-3.
Tentang kemalangan
[sunting | sunting sumber]- "Tiga godaan yang menyiksa orang: hasrat seksual, harga diri, dan nafsu akan kekayaan. Semua kemalangan umat manusia bermula dari ketiga gairah membara ini. Tanpanya, orang akan hidup dalam kebahagiaan. Namun, bagaimana kita bisa membebaskan diri dari penyakit luar biasa ini? Upayakan dengan diri sendiri dan perbaiki dirimu; itulah jawabannya. Mulailah perbaikan dunia ini dari dalam."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 38. ISBN 978-979-22-6545-3.
Tentang dunia
[sunting | sunting sumber]- "Kita semua tamu di dunia ini, Ke mana pun kau pergi di dunia ini, ke utara, ke selatan, ke barat, atau ke timur, akan selalu ada orang yang menanti untuk berkata, "Ini milikku. Pergi dari sini!" Saat mengunjungi negara lain di dunia dan pulang ke rumahmu, kau akan melihat bahwa tidak ada sepetak tanah bebas pun yang bisa menjadi tempat istrimu melahirkan anakmu, tempat kau bisa berhenti dan mengolahnya, serta tempat anakmu bisa menyediakan tempat istirahat bagi tulang-tulangmu di penghujung kehidupan."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 83. ISBN 978-979-22-6545-3.
Tentang penderitaan
[sunting | sunting sumber]- "Orang yang tidak memahami manfaat penderitaan tidak menjalani kehidupan yang pintar dan sejati."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 110. ISBN 978-979-22-6545-3.
- "Umat manusia tidak pernah mencapai kejayaan kecuali melalui penderitaan."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 110. ISBN 978-979-22-6545-3.
Tentang perbudakan
[sunting | sunting sumber]- "Orang diperbudak sampai tahap ia percaya bahwa kehidupannya hanya memiliki awal mula fisik."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 185. ISBN 978-979-22-6545-3.
Tentang iman
[sunting | sunting sumber]- "Tak ada yang bisa dilakukan tanpa iman. Keengganan bisa membunuh orang, atau menghancurkan seluruh bangsa. Kenapa begitu sulit memberi kemerdekaan bagi orang? Karena saat orang tidak punya iman mendalam, mereka tidak benar-benar yakin dengan hak mereka."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 185. ISBN 978-979-22-6545-3.
Tentang Kristus
[sunting | sunting sumber]- "Kristus dikirim ke dunia untuk membawa kabar gembira. Itulah pekerjaan utamanya. Namun, apakah mereka mengajarkan hal ini dalam namanya. Ia ingin mengubah perbudakan menjadi kebebasan. Apakah diajarkan dalam namanya? Apakah terpenuhi, hal-hal yang ingin ia penuhi? Apakah orang miskin mendengar kabar baik? Apakah hati yang luka disembuhkan? Bisakah orang buta melihat? Apakah semua borgol dilepas dari tahanan? Apakah semua pasien diizinkan pulang? Tidak. Kristus masih ada di salibnya, menanti para rasul. Mereka harus datang sesegera mungkin, karena penderitaan itu sangat besar, dan matanya lelah menatap ke timur, menanti matahari terbit saat tiba waktu Tuhan."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 231. ISBN 978-979-22-6545-3.
Tentang individu
[sunting | sunting sumber]- "Setiap individu, seperti juga seluruh umat manusia bersama-sama, akan berubah, dan akan pergi ke tingkat lebih tinggi tanpa berhenti dalam perkembangannya, batasan yang adalah Tuhan itu sendiri. Dan waktunya telah tiba."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 237. ISBN 978-979-22-6545-3.
Tentang perilaku buruk
[sunting | sunting sumber]- "Jangan malu dengan semua perbuatan burukmu, dengan semua kemalanganmu. Jangan malu, tapi lawanlah tanpa henti, dengan berani, dan tanpa ragu, karena kerajaan Allah akan datang."
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 353. ISBN 978-979-22-6545-3.