Cheng Yen
Master Cheng Yen adalah filantropis, pendiri dan pemimpin Tzu Chi yang berlokasi di Hualien, Taiwan.
Kutipan
[sunting]“ |
|
” |
14 Pedoman hidup manusia
[sunting]14 pedoman hidup manusia sebagai berikut:
“ |
|
” |
108 Kata perenungan (1)
[sunting]“ |
1. Orang bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya, orang bijak merobohkan tembok pemisah tersebut dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain. 2. Kesuksesan yang paling besar dalam hidup adalah mampu bangkit kembali dari kegagalan. 3. Dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan; berbakti kepada orang tua, dan melakukan kebajikan. 4. Jika ingin meningkatkan kebijaksanaan, kita harus membebaskan diri dari sifat kemelekatan dan keraguan. 5. Cita-cita boleh saja tinggi dan jauh ke depan, namun langkah yang diperlukan untuk itu harus diterapkan sejak sekarang. 6. Jangan mengenang terus jasa yang telah diberikan, jangan melupakan kesalahan yang pernah dibuat. Lupakan dendam yang ada di dalam hati, namun jangan melupakan budi baik yang pernah diterima. 7. Keinginan yang berlebihan, selain mendatangkan penderitaan, juga sering menggiring orang melakukan perbuatan yang mendatangkan karma buruk. 8. Jangan takut terdorong oleh orang yang lebih mampu dari kita. Karena dorongan tersebut akan memberi semangat untuk maju. 9. Orang tidak memiliki hak milik atas nyawanya, namun hanya memiliki hak untuk menggunakannya. 10. Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, lakukanlah perbuatan baik meskipun kecil. 11. Lahan batin manusia bagaikan sepetak sawah, bila tidak ditanami dengan bibit yang baik, tidak akan bisa menuai hasil yang baik. 12. Orang berbudi luhur mempunyai tujuan hidup, sedangkan orang yang berpikiran sempit menganggap hidup sebagai tujuan. 13. Sertakan saya dalam perbuatan baik, jangan libatkan saya dalam perbuatan jahat. 14. Anggaplah segala permasalahan sebagai pelajaran, pujian sebagai peringatan untuk mawas diri. 15. Dengan memiliki keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada hal di dunia ini yang tidak berhasil dilakukan. 16. Orang harus mencintai diri sendiri baru dapat menyayangi orang di seluruh dunia. 17. Dalam mengatasi masalah hendaknya berhati-hati, cermat, namun jangan berpikiran sempit. 18. Tidak perlu khawatir dengan banyaknya masalah, yang perlu dikhawatirkan hanya masalah yang sengaja dicari-cari. 19. Hendaknya kita menyadari, mensyukuri, dan membalas budi orang tua. 20. Jika hal kecil saja enggan dikerjakan, maka hal besar takkan terselesaikan. 21. Ikrar harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian harus lemah lembut, hati harus peka. 22. Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati. 23. Tiga racun kehidupan manusia; keserakahan, kebencian, dan kebodohan. Obati keserakahan dengan berdana, mengobati kebencian dengan cinta kasih, serta mengobati kebodohan dengan kebijaksanaan. 24. Penyesalan adalah pengakuan dari hati nurani, juga dapat disebut sebagai pembersihan terhadap kekotoran batin. 25. Berdana bukan hak orang kaya, namun perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus. 26. Kehidupan tidak kekal. Bersumbangsihlah saat Anda dibutuhkan, dan lakukanlah selama Anda masih bisa melakukannya. 27. Jadilah orang yang hidup tanpa mengandalkan kekuasaan, status sosial, dan kekayaan. 28. Malapetaka dan bencana yang melanda dunia sebagian besar merupakan hasil perbuatan dari orang-orang yang sehat jasmani namun cacat rohaninya. 29. Memaafkan orang lain berarti berlaku baik kepada diri sendiri. 30. Ada tiga 'tiada' di dunia ini; tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, dan tiada orang yang tidak bisa saya maafkan. 31. Surga dan neraka, tercipta dan ditentukan oleh pikiran dan perbuatan kita sendiri. 32. Terdapat tiga sumber penderitaan manusia, yaitu; keserakahan, kebencian, dan kebodohan. 33. Penyakit pada tubuh tidaklah menakutkan, batin yang sakit justru lebih mengerikan. 34. Kebijaksanaan diperoleh dari bagaimana seseorang menghadapi masalah dalam hidupnya. Bila ia menghindar dari masalah yang ada, maka ia tidak akan dapat mengembangkan kebijaksanaannya. 35. Sumber dari kerisauan adalah keinginan manusia untuk selalu 'memiliki'. 36. Sebagian orang sering merasa risau akibat perkataan buruk orang lain yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan. 37. ‘Keserakahan’, selain membawa penderitaan, juga akan menjerumuskan manusia ke dalam penderitaan. 38. Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari kesalahan. 39. Setiap hari merupakan lembaran baru dalam hidup kita, setiap orang dan setiap hal yang ada di dalamnya merupakan kisah-kisah yang menarik. 40. Bila kita selalu ragu dan tidak memiliki tekad yang kuat, walaupun jalan yang benar telah terbentang di depan mata, kita tetap tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan. 41. Orang yang paling berbahagia adalah orang yang penuh dengan cinta kasih. 42. Dengan menjaga tutur kata dan bersikap dengan baik, maka kita akan menjadi orang yang disenangi dan dicintai orang lain. 43. Mengernyitkan dahi dan tersenyum, keduanya sama-sama merupakan sebuah ekspresi, mengapa tidak tersenyum saja? 44. Hati hendaknya bagaikan bulan purnama yang bersinar terang. Hati hendaknya juga seperti cakrawala luas dengan langit yang cerah. 45. Niat baik yang tidak dilaksanakan sama halnya seperti bertani tanpa menebarkan benih. Hal ini hanya menyia-nyiakan kesempatan yang ada. 46. Setiap hari kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada orang tua dan semua makhluk. Jangan melakukan sesuatu yang mengecewakan mereka. 47. Memberi dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi dan dilayani. 48. Tidak peduli seberapa jauh jalan yang harus ditempuh dan selalu berusaha sebaik mungkin mencapai tujuan dengan kemampuan yang dimiliki, inilah yang disebut dengan keuletan. 49. Orang yang paling berbahagia adalah orang yang mampu mencintai dan dicintai orang lain. 50. Sebaik apa pun hati seseorang, bila tabiat dan tutur katanya tidak baik, maka ia tidak dapat dianggap sebagai orang baik. 51. Kasih sayang yang mengharapkan pamrih tidak akan bertahan lama. Yang akan bertahan selamanya adalah kasih sayang yang tak terwujud, tak ternoda, dan tanpa pamrih. 52. Cinta kasih harus bagaikan seduhan teh wangi dengan komposisi yang pas. Bila terlalu pekat akan terasa pahit dan kita tidak dapat meminumnya. 53. Hadiah paling berharga di dunia ini adalah hadiah berbentuk maaf. 54. Bertutur katalah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, dan lakukanlah perbuatan baik. 55. Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tak terhingga. 56. Kesuksesan hidup selama puluhan tahun merupakan akumulasi perilaku setiap hari, maka setiap hari kita harus menjaga perilaku dengan baik. 57. Semua manusia takut mati, takut menderita, apakah makhluk hidup lain tidak merasa takut juga? Oleh karena itu, kita harus melindungi semua makhluk hidup dan menghargai kehidupan. 58. Marah adalah menghukum diri sendiri atas kesalahan yang diperbuat oleh orang lain. 59. Hendaknya kita bersaing untuk menjadi siapa yang lebih dicintai, bukan siapa yang lebih ditakuti. 60. Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri. 61. Bekerja untuk hidup sangat menyiksa, hidup untuk bekerja sangat menyenangkan. 62. Sumber penderitaan manusia adalah nafsu keserakahan untuk memiliki. Bila tak bisa memperoleh yang diinginkan, dia akan menderita, namun bila telah memperolehnya, dia juga akan menderita karena takut kehilangan. 63. Kesederhanaan adalah keindahan, keserasian adalah keanggunan. 64. Hakekat terpenting dari pendidikan adalah pewarisan cinta kasih dan rasa syukur, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. 65. Kita hendaknya bersyukur kepada bumi yang menyediakan sumber daya alam sehingga kita dapat melanjutkan kehidupan, dan bersyukur kepada leluhur yang telah menyediakan lahan dan mengajarkan kita bagaimana cara untuk bertahan hidup. 66. Hati yang dipenuhi rasa syukur akan membangkitkan rasa haru. Rasa haru merupakan dorongan untuk melakukan kebajikan. 67. Bila dituduh orang lain, terimalah dengan rasa syukur. Bila menemukan kesalahan orang lain, sadarkan dengan sikap menghargai. 68. Bersyukurlah kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita. 69. Merupakan suatu berkah apabila sesama manusia dapat saling menghargai dan saling bersyukur. 70. Dengan berjiwa besar, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di dunia ini. Bila berjiwa sempit, walaupun kesenangan berlimpah, kita akan tetap merasa menderita. 71. Mengurangi nafsu keinginan dan memperluas cinta kasih, kehidupan akan dilalui dengan gembira, nyaman dan bebas tanpa beban. 72. Pandai menempatkan diri dan berpikir demi orang lain adalah sikap orang yang penuh pengertian. 73. Pada umumnya orang lebih dapat menanggung beban kerja yang berat daripada menanggung kebencian, namun orang yang berkepribadian mulia adalah orang yang dapat melupakan kebencian. 74. Cara berterima kasih dan membalas budi kepada bumi adalah dengan terus mempertahankan konsep pelestarian lingkungan. 75. Instropeksi dirilah bila mendapat kritikan orang lain. Jika salah harus diperbaiki; bila tidak bersalah, cobalah untuk menerimanya dengan lapang dada. 76. Berjiwa besar menerima kekurangan orang lain merupakan suatu hal yang luar biasa di tengah hal yang biasa. 77. Binalah cinta kasih yang tulus dan murni. Hati tidak akan risau bila tidak mengharapkan pamrih atau merasa rugi dalam memberikan cinta kasih. 78. Menghibur orang dengan kata-kata yang baik dan lembut, melerai perselisihan dengan kata-kata bijaksana dan membantu kesulitan orang lain dengan tindakan nyata. Inilah yang dinamakan berdana. 79. Selalu mengejar kenikmatan materi adalah sumber penderitaan manusia. Menderita bila tak bisa memperolehnya, dan bila bisa memperolehnya akan merasa belum puas. Semuanya merupakan penderitaan yang tak akan pernah berakhir. 80. Mampu merasakan kebahagiaan orang lain seperti kebahagiaan sendiri adalah kehidupan yang penuh dengan kepuasan dan paling kaya akan makna. 81. Jangan menganggap enteng perbuatan baik sekecil apa pun, karena bila terhimpun menjadi satu merupakan bantuan yang berharga dan bermanfaat bagi orang lain. 82. Seulas senyuman mampu mendamaikan hati yang gelisah. 83. Kehidupan kita bermakna apabila kita dapat bermanfaat bagi orang lain. 84. Jangan mencemaskan beban yang berat, asalkan tetap berjalan di arah yang benar, pasti akan sampai ke tujuan. 85. Orang yang selalu mengasah orang lain, dirinya sendiri akan terasah, namun bagi orang yang selalu diasah, selain tidak rusak, malah akan lebih bersinar cemerlang bagaikan berlian yang sesungguhnya. 86. Prinsip penting mencapai keselarasan dalam penyelesaian masalah adalah menyadari kapan saatnya maju dan kapan saatnya mengalah. 87. Dengan bersabar dan mengalah, hidup akan damai dan tenteram; saling bersitegang akan mendatangkan malapetaka. 88. Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Bila hanya menunggu, kesempatan itu akan berlalu dan semuanya sudah terlambat. 89. Mampu mematuhi tata tertib dalam berorganisasi, berpadu hati, ramah tamah, saling mengasihi, dan bergotong royong, berarti sebuah kemajuan yang telah tercapai dalam melatih diri yang dilakukan dengan penuh konsentrasi. 90. Jangan menyia-nyiakan waktu; lakukan hal yang bermanfaat dengan langkah yang mantap. 91. Tak ada yang tidak dapat diatasi dalam hidup ini; dengan adanya tekad, maka segalanya akan dapat diatasi. 92. Jangan memusingkan apakan orang akan memperbaiki perilaku atau sikap buruknya, yang terpenting adalah kita tetap melatih diri dengan sebaik mungkin. 93. Bila cermin dalam hati dapat selalu dibersihkan, maka dapat secara jelas membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan salah. 94. Jadikan batin kita sebagai tempat pelatihan diri dan hargailah semua orang dengan sikap kesetaraan. 95. Sebuah tindakan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan ribuan ucapan. 96. Walaupun memiliki impian dan harapan pada masa berabad-abad ke depan, namun jangan sampai mengabaikan hal yang ada pada saat sekarang. 97. Kepintaran adalah kemampuan untuk membedakan mana yang menguntungkan dan merugikan. Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk membedakan yang benar dan salah. 98. Jangan meremehkan kemampuan sendiri, karenanya mulailah dengan mengubah kondisi hati kita barulah dapat mengubah dunia agar menjadi lebih baik. 99. Lebih baik belajar dari kelebihan orang lain daripada mencari kelemahan dan kesalahan orang lain. 100. Hadapilah kesalahan orang lain dengan lapang dada dan lemah lembut. 101. Iblis yang ada di luar diri kita tidaklah menakutkan, yang mengerikan adalah iblis yang terdapat di dalam hati. 102. Kehidupan manusia bagaikan meniti kawat baja. Bila kita tidak bersungguh-sungguh melihat ke depan, malah sebaliknya selalu menoleh ke belakang, kita pasti akan terjatuh. 103. Faktor pemersatu dalam organisasi adalah toleransi dan tenggang rasa terhadap pendapat yang berbeda. 104. Berbakti adalah sikap yang bersedia berkorban pada saat dibutuhkan oleh orang tua. 105. Kebiasaan buruk bagaikan virus yang menyerang batin manusia, harus dicegah jangan sampai berkembang. 106. Berdana ada 3 macam, memberi bantuan makanan dan pakaian, memberikan nasihat bagi orang yang hatinya sedang hampa, dan memberikan kedamaian kepada orang yang panik dan ketakutan. 107. Masalah di dunia ini tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, dibutuhkan uluran tangan dan kekuatan banyak orang untuk dapat menyelesaikannya. 108. Orang yang mau mengakui kesalahan dan memperbaikinya dengan rendah hati akan dapat meningkatkan kebijaksanaannya. |
” |
108 Kata perenungan (2)
[sunting]“ |
1. Ekspresi wajah seseorang merupakan cerminan dari kondisi batinnya. 2. Kebahagiaan adalah perasaan gembira yang berasal dari dalam hati, bukan merupakan kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani. 3. Hati manusia yang suci akan menciptakan dunia yang harmonis, aman, dan tenteram, karena segalanya akan dapat teratasi dengan baik dan sempurna. 4. Kedamaian di dunia berawal dari sebuah niat baik, sedangkan bencana yang terjadi di dunia berawal dari sekilas niat jahat yang timbul. 5. Lebih baik menenangkan batin sendiri daripada berusaha mencari lingkungan yang tenang, lingkungan di luar tidak mungkin bisa tenang, jadi yang bisa dilakukan adalah berupaya menenangkan batin sendiri. 6. Hati yang mengenal rasa puas akan membawa berkah, sedangkan hati yang tidak mengenal rasa puas akan mendatangkan bencana. 7. Segala kondisi tercipta oleh hati manusia, jika jiwa dan raga kita terbebas dari pencemaran, pada saat itulah alam kehidupan anda menjadi suci dan bersih. 8. Sifat rendah diri adalah baik, namun jangan sampai mau diremehkan orang, berusahalah memanfaatkan kerendahan hati untuk mengoptimalkan potensi agar dapat berbuat lebih. 9. Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri. 10. Dengan batin yang sehat, ketidaksempurnaan fisik seseorang tidak menghalangi mereka untuk mengembangkan kemampuan intuitifnya. 11. Kesulitan dan kerisauan yang berlapis akan dapat diatasi secara baik dengan usaha dan kesungguhan hati. 12. Orang yang berani memikul tanggung jawab memiliki tenaga yang berlimpah karena mereka melakukannya dengan sukacita serta mampu mengubah tekanan menjadi panggilan jiwa. 13. Kehidupan memiliki nilai dan makna ketika kita sanggup bertahan terhadap cobaan dalam berbagai keadaan. 14. Kemampuan intuitif sulit dikembangkan apabila kita berpikir terlalu rumit dan terlalu risau dalam menghadapi segala hal. 15. Lakukan perbuatan baik yang pantas dilakukan dengan sepenuh hati, tidak perlu menghitung berapa banyak perbuatan yang telah dilakukan. 16. Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap di dunia. 17. Kita harus dapat mengelola lahan batin diri sendiri dan harus dapat menjalin jodoh baik yang luas dengan orang lain. 18. Adanya cinta kasih di dalam hati membangkitkan kekuatan yang tidak terhingga, Jika ada ikrar untuk bersumbangsih, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan. 19. Kebencian tidak akan timbul bila kita selalu memperluas ruang lingkup cinta kasih universal di dalam hati. 20. Berdana dengan suka cita dan ikhlas akan mendatangkan pahala, berdana dengan pamrih tidak akan mendatangkan pahala. 21. Kelelahan jiwa dan raga kita akan lenyap seketika ketika bantuan tulus ikhlas kita disambut dengan penuh sukacita oleh orang yang menerima bantuan tersebut. 22. Tujuan yang diinginkan akan tercapai apabila memiliki cita-cita dan keteguhan hati. 23. Batin menjadi semakin tenang tanpa beban bila kita memberi dengan tulus ikhlas. 24. Kesulitan ada karena kemampuan diri yang masih kurang, permasalahan muncul karena cara penyelesaian masalah yang tidak benar. 25. Tidak berdaya adalah suatu keadaan dimana kita belum menemukan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan. 26. Berdana yang sesungguhnya adalah ketika memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa penyesalan dan kerisauan. 27. Kehidupan akan terasa damai apabila kita mampu menerima segala hal yang terjadi dengan lapang dada dan menyelesaikannya dengan hati yang tenang. 28. Genggam dan pertahankan sebersit niat baik yang timbul. Lebih penting lagi adalah kita dapat mengenali niat baik yang timbul di dalam hati. 29. Kemampuan untuk mendapat keuntungan materi bukanlah suatu keistimewaan. Kemampuan untuk menghargai waktu barulah suatu kebanggaan. 30. Kita harus berlomba dengan waktu, menggenggam dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Jangan biarkan hari demi hari berlalu sia-sia tanpa menghasilkan sesuatu. 31. Pagi hari adalah waktu yang paling berharga. Gunakanlah waktu pagi untuk menyadari kesalahan yang telah kita lakukan kemarin dan merencanakan cara kita memanfaatkan hari ini. 32. Kehidupan terus berkurang dalam hitungan detik. Kita harus senantiasa mawas diri dan mengingat bahwa ajal bisa datang kapan saja. 33. Hadapilah masa sakit sebagai sesuatu yang alami. Beristirahatlah saat sakit dan bekerjalah kembali setelah sembuh. Jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia. 34. Perjalanan waktu dan hari serta perubahan pada manusia dan hal lainnya selalu terjadi dengan cepat. Kita bahkan tidak mungkin meminta waktu berhenti barang sedetik pun. 35. Perbuatan baik harus diwujudkan dalam tindakan nyata, kebijaksanaan yang tumbuh dari perbuatan baik ini baru benar benar bermanfaat dalam kehidupan. 36. Meskipun waktu adalah benda yang abstrak, namun bila kita dapat memanfaatkannya dengan baik, ia akan membantu tercapainya misi dan tekad kita. 37. Kita harus berusaha keras agar hidup tidak dilalui dengan penyesalan, hidup yang demikian baru dikatakan bermakna. 38. Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu kita khawatirkan apabila tidak pernah melangkah demi meraih kemajuan. 39. Janganlah kita terus terkenang masa lalu atau mengkhayalkan masa depan, kita harus memanfaatkan sepenuhnya waktu sekarang dan bekerja keras mencapai kemajuan. 40. Jalanilah setiap detik kehidupan dengan penuh kesungguhan, hadapilah segala sesuatu dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan. 41. Waktu hidup kita akan terus berkurang, sedangkan kesadaran jiwa akan terus bertambah seiring perjalanan waktu. 42. Dalam satu bulan, total waktu yang seseorang gunakan untuk makan sekitar 3 hari dan untuk tidur sekitar 10 hari. Jadi, berapa waktu yang tersisa untuk mengembangkan batinnya? 43. Daripada selalu saling berhitungan dengan orang lain, lebih baik berhitung dengan waktu, andaikan dapat memanfaatkan waktu dengan lebih baik, kita akan dapat membangun kehidupan yang lebih sukses. 44. Daripada memaksakan waktu istirahat satu atau dua hari dalam satu minggu, lebih baik memaksakan diri untuk memanfaatkan setiap detik untuk memperkaya batin. 45. Waktu dapat digunakan untuk menyempurnakan pelatihan diri, sebaliknya bila tidak hati-hati justru dapat mengumpulkan karma buruk. 46. Lebih baik kita merelakan waktu lima menit untuk menunggu orang lain, namun jangan membuat orang lain menunggu barang satu menit pun. 47. Kehidupan yang banyak dihabiskan untuk menangani hal-hal kecil yang tidak berguna atau memiliki pandangan menyimpang dan terus menciptakan karma buruk, maka kehdupan demikian sama sekali tidak berguna. 48. Kehidupan tidak akan berlalu sia-sia bila kita menggenggam dan memanfaatkan waktu dan ruang dengan baik, serta menghargai hubungan antarmanusia. 49. Kita harus menangkap setiap kesempatan untuk berbuat baik, sebab kesempatan yang terlepas tidak akan pernah kembali dan segalanya menjadi terlambat. 50. Niat baik dan niat jahat selalu saling beradu setiap detik, berkah dan malapetaka dapat datang bergantian setiap saat. 51. Lebih baik memohon agar diri kita dapat menolong orang lain dibanding memohon agar permintaan kita dikabulkan. 52. Ketika hidup kita penuh berkah, kita harus segera menciptakan kembali berkah dan jangan pernah menunda, sebab kita tak dapat memprediksi masa depan. 53. Hati manusia jernih bagaikan air yang bersih. Untuk menjernihkan air yang keruh diperlukan waktu yang cukup lama, sebaliknya untuk mengeruhkan air yang jernih hanya perlu beberapa detik saja. 54. Pada umumnya orang merasa sibuk karena hatinya sibuk tidak menentu, padahal orang sibuk sesungguhnya adalah mereka yang sibuk mengerjakan sesuatu namun hatinya tetap tenang. 55. Bersyukurlah atas tubuh yang sehat, yang membuat kita mampu mengembangkan kemampuan intuitif dalam kehidupan. Bersyukurlah karena pada masa yang penuh bencana dan penderitaan ini, kondisi kita masih aman dan selamat. 56. Sifat baik ataupun jahat, keduanya berawal dari satu kebiasaan. Berusahalah untuk menjadikan perbuatan baik sebagai pelajaran hidup agar cinta kasih universal dan rasa syukur terus mengalir dalam batin. 57. Bagi pasien yang tidak mampu menggerakkan kakinya, bisa berjalan merupakan sebuah karunia. Namun orang yang bisa berjalan dengan leluasa malah tidak terpikir untuk berterima kasih kepada sepasang kakinya. 58. Bersumbangsih tanpa pamrih justru akan membangkitkan rasa terima kasih dalam diri orang yang dibantu. Inilah yang disebut menjalin jodoh baik. 59. Berterima kasih kepada orang lain dan puas pada diri sendiri adalah kebahagiaan terbesar dalam hidup. 60. Makna kebahagiaan bukan terletak pada keberadaan harta benda, melainkan pada keberadaan cinta kasih dalam hati. 61. Orang yang dapat berterima kasih akan selalu menerima ungkapan terima kasih dari orang lain. Orang yang memiliki cinta kasih universal akan selalu dikasihi orang lain. 62. Jika ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang tinggi, kita harus menghormati guru, belajar giat dan sungguh-sungguh, dan terutama berterima kasih atas bimbingan guru yang tanpa pamrih. 63. Sebagai seorang manusia yang harus tahu membalas budi, renungkanlah dari mana tubuh kita berasal, betapa sulitnya orangtua membesarkan dan mendidik kita, dan apa yang harus kita lakukan untuk membalas budi luhur mereka. 64. Nasi yang kita makan berasal dari hasil jerih payah para petani, pekerja penggilingan padi, pedagang beras, dan juru masak. Karena itu, kita harus berterima kasih atas segala jerih payah mereka. 65. Seharusnya kita mensyukuri bahwa setiap hari saat kita bangun, tubuh kita cukup sehat untuk bisa turun dari tempat tidur. Dengan lebih banyak bersyukur, keluhan akan semakin berkurang. 66. Dalam menghadapi makhluk hidup maupun benda mati, kita harus hadapi dengan sikap hormat, sayang, dan penuh syukur. Kita harus menghargai jalinan jodoh dan berkah. 67. Bila mampu menyayangi bumi, menghargai kehidupan, mengurangi nafsu keinginan, dan menjaga pola hidup sederhana, bumi akan berkembang ke arah yang lebih baik dan membuat semua makhluk hidup memiliki hidup yang damai, aman, dan indah. 68. Cinta kasih individual dan cinta kasih universal harus berjalan seiring. Hadapilah keluarga dengan bijaksana dan perlakukan semua makhluk dengan welas asih. Jadi, jika kita ingin menyadarkan semua makhluk, kita juga harus menyadarkan keluarga sendiri. 69. Budaya humanis adalah kesempurnaan nilai sebuah kepribadian dan merupakan pemahaman yang diperoleh setelah berpartisipasi dalam suatu kegiatan. 70. Menghargai kehidupan berarti tidak membeda-bedakan batas negara dan suku bangsa, memberikan kasih sayang universal sepanjang masa, dan membentangkan jalan kehidupan bagi orang yang menderita di dunia. 71. Berusahalah sekuat tenaga untuk bersumbangsih bagi masyarakat dengan adil dan tidak membeda-bedakan, memandang semua orang pantas dihargai dan dihormati. 72. Air yang jernih mengalir hening tanpa suara, air yang keruh mengalir deras penuh gelora. Bila kita ingin agar aliran air yang jernih lebih besar daripada air yang keruh, satu-satunya cara adalah dengan menghimbau lebih banyak orang ikut melakukan kebajikan. 73. Bila kita telah membina sikap tahu bersyukur sejak kecil, setelah dewasa ia dapat bersumbangsih bagi masyarakat. 74. Terhadap hal-hal yang benar, lakukanlah tanpa ragu-ragu dan jangan berhenti di tengah jalan. Walaupun kehidupan dapat berakhir, namun kemilau cahaya kesadaran jiwa akan menerangi kehidupan. Inilah makna kehidupan yang sesungguhnya. 75. Sikap tahu berterima kasih dapat menghapus segala permasalahan yang mungkin timbul antar sesama manusia. 76. Tidak ada yang sempurna dalam kehidupan manusia. Dalam kondisi ini yang perlu dikhawatirkan adalah kecenderungan untuk menutup-nutupi ketidaksempurnaan tersebut. Dengan mengakui kesalahan, hidup kita menjadi lebih baik. Dengan bertobat, hidup kita menjadi lebih suci. 77. Orang yang belum pernah menghadapi cobaan hidup, tak akan pernah berhasil melatih kelembutan hatinya. 78. Dalam bersikap dan menangani masalah, kejujuran lebih penting dibandingkan keahlian; dan bersikap ramah lebih baik dibandingkan bersitegang. Jika kita dapat menghadapi kegagalan dan halangan dengan rasa syukur, dengan sendirinya kita dapat bersikap tenang dan sabar. 79. Bila hati kita dapat merasa puas, tidak akan muncul kecurigaan pada orang lain. Bila hati kita dapat merasa bersyukur, maka akan terjalin hubungan yang didasari kasih sayang. 80. Jika ingin mendapat tempat dalam masyarakat, kita harus penuh pengertian, lapang dada, dan penuh syukur, sehingga kita baru bisa menghapuskan kerisauan yang muncul dari permasalahan antarsesama. 81. Kesulitan yang kita hadapi merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menumbuhkembangkan kekuatan dalam mengatasi segala cobaan, dapat membangkitkan semangat juang untuk maju, serta mencegah kita terjerat dalam arus mengejar ketenaran dan keuntungan. 82. Jangan merasa khawatir atas banyaknya orang atau masalah yang harus dihadapi. Karena orang dan masalah boleh saja banyak, namun jangan sampai hal tersebut menimbulkan permasalahan. 83. Pada umumnya sifat buruk seseorang adalah mudah sekali menyombongkan diri, namun sangat sulit untuk bersikap rendah hati. Lebih baik berlaku jujur dan apa adanya, jangan suka mengada-ada. 84. Turunkan standar penilaian terhadap orang lain, sebaliknya tingkatkan standar penilaian terhadap diri sendiri. 85. Mengatur orang bukan dengan sikap memerintah, namun dengan memberi contoh dengan perbuatan nyata. 86. Mata hati digunakan bukan untuk menilai orang lain, melainkan digunakan untuk meneliti sifat diri sendiri. 87. Ketika kita menyadari makna dari sebuah kehidupan, kita tidak akan saling berhitungan dengan siapapun ketika menghadapi masalah. 88. Salah satu dari usaha pembinaan diri adalah menghadapi tiap orang dengan senyuman yang tulus dan murni. 89. Kehidupan yang sarat dengan jalinan hubungan baik akan mendapatkan simpati dari banyak orang, dan segalanya akan tampak indah dan menyenangkan. 90. Dalam melakukan kegiatan dengan sikap yang adil akan membuat orang lain merasa hormat dan salut, dengan sikap yang kaku akan membuat orang mundur karena ketakutan. 91. Hadapi dan tuntaskanlah tanggung jawab kita sendiri, tak perlu berebut dengan orang lain atas apa yang bukan menjadi tanggung jawab kita. 92. Hubungan keluarga, persahabatan dan kasih sayang yang dibangun dengan susah payah akan hancur seketika akibat kemarahan yang timbul karena kegelapan batin. 93. Jika tidak berprasangka terhadap orang lain, segala hal tentu dapat dihadapi dengan akal sehat. 94. Bergaul dengan sesama bagaikan benda planet yang bergerak di lintasan yang bukan hanya menjaga kesempurnaan diri sendiri namun harus menyesuaikan diri dan saling bekerja sama dengan yang lain. 95. Pada umumnya, kendala dalam mengatasi permasalahan terletak pada manusianya, bukan pada masalahnya. 96. Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain. 97. Jangan libatkan saya dalam pergunjingan, tapi libatkan saya pada kegiatan menebarkan cinta kasih kepada sesama, karena itu adalah kewajiban saya. 98. Dengan membaur di dalam kehidupan bermasyarakat dan melakukan sesuatu secara nyata, baru kita dapat mengenal kehidupan yang sesungguhnya. 99. Cinta kasih memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, namun harus berwujud cinta kasih suci dan setara, apabila cinta kasih hanya ditujukan kepada kalangan terbatas akan menimbulkan kerisauan. 100. Ketika melihat orang lain berhasil, kita semestinya turut merasa senang dan mau belajar darinya; ketika menyaksikan penderitaan orang lain, kita semestnya merasa iba dan mau berusaha untuk membantunya. 101. Berkatilah diri sendiri selalu, agar kita dapat hidup di dalam alam kepuasan, berkatilah orang lain selalu, agar hidup orang lain berada di dalam kedamaian. 102. Andaikan menjalani kehidupan selalu dengan saling mencari-cari kekurangan dan kesalahan satu sama lain, maka kehidupan akan penuh dengan kekurangan dan kesalahan, semua orang sama sama menjalani kehidupan yang sangat menderita. 103. Begitu banyaknya permasalahan di dalam kehidupan, mungkin saja ada yang membuat diri kita terluka, hadapi dengan bijaksana, jangan biarkan hal tersebut mempengaruhi kondisi hati, terlebih lagi jangan sampai ikut terjerumus ke dalamnya. 104. Ucapkan lebih banyak kata-kata baik dan jangan perbincangkan permasalahan orang lain. 105. Tiga syarat utama untuk menyehatkan batin adalah bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih. 106. Jangan dengan hanya mendengarkan kritik dari satu pihak, lalu kita memutuskan bahwa perilaku orang tersebut tercela, kalaupun orang itu memang bersalah, juga harus berusaha mencari sisi baiknya, berusaha untuk mengerti dan memberi perhatian. 107. Kehidupan yang penuh berkah dan kepuasan adalah ketika mampu menjadikan kegembiraan orang lain sebagai kebahagiaan diri sendiri serta menjadikan keberhasilan orang lain sebagai kebanggaan diri sendiri. 108. Kata-kata yang kurang pantas dapat berubah menjadi kata-kata baik bagi orang yang berniat baik; kata-kata baik bisa menimbulkan permasalahan bagi orang yang berniat buruk. |
” |
Pranala luar
[sunting]Tokoh |
---|
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z |