Carl Sagan

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.
Klaim luar biasa membutuhkan bukti yang luar biasa pula.

Carl Sagan adalah seorang astronom dan penulis sains populer Amerika Serikat.

Kutipan[sunting]

Cosmos: A Personal Voyage (1980)[sunting]

  • "Permukaan Bumi adalah pantai samudra kosmik. Baru-baru ini kita berhasil mengarunginya sedikit, kira-kira sedalam pergelangan kaki, dan airnya tampak sangat mengundang."
    • Episode 1 The Shores of the Cosmic Oceam dalam acara Cosmos: A Personal Voyage, menit 3 detik 55.
  • "Klaim luar biasa membutuhkan bukti yang luar biasa pula."
    • Episode 12 Encyclopedia Galactica dalam acara Cosmos: A Personal Voyage, menit 1 detik 10.

Cosmos (1980)[sunting]

  • "Apabila sebuah penanda akan didirikan hari ini, untuk menghormati keberanian ilmiahnya, mungkin akan tertulis: "Ia lebih memilih kebenaran yang kejam daripada ilusi yang menenangkan."
    • Hal. 67 mengenai Kepler
  • "Penekanan gagasan yang tidak menyenangkan mungkin banyak dilakukan dalam agama dan politik, namun itu bukan jalan menuju kebenaran; tindakan seperti itu tidak dikenal dalam semangat sains.
    • Hal. 91
  • Akibat kurangnya data, kesalahan dapat muncul dengan mudah.
    • Hal. 94
  • "Apabila Anda ingin membuat kue pie dari awal, Anda harus menciptakan alam semesta terlebih dahulu."
    • Hal 218
  • "Dari sudut pandang kosmis, semua orang itu berharga. Apabila seseorang tidak setuju denganmu, biarkan ia tetap hidup. Di ratusan miliar galaksi lain, Anda tak akan menemukan yang lain."
    • Hal 339

Pale Blue Dot (1994)[sunting]

Pale blue dot : a vision of the human future in space. New York: Random House. 1994. LCC QB500.262.S24 1994. ISBN 0679438416. 
Renungkan lagi titik itu. Itulah tempatnya. Itulah rumah. Itulah kita. Di atasnya, semua orang yang kamu cintai, semua orang yang kamu kenal, semua orang yang pernah kamu ketahui, semua manusia yang pernah ada, menghabiskan hidup mereka...
Bumi adalah satu-satunya dunia yang sejauh ini diketahui memiliki kehidupan. Tidak ada tempat lain, setidaknya untuk sementara, yang bisa menjadi penyelamat spesies kita... Suka atau tidak, untuk saat ini Bumi adalah satu-satunya tempat kita hidup.
  • Renungkan lagi titik itu. Itulah tempatnya. Itulah rumah. Itulah kita. Di atasnya, semua orang yang kamu cintai, semua orang yang kamu kenal, semua orang yang pernah kamu ketahui, semua manusia yang pernah ada, menghabiskan hidup mereka. Segenap kebahagiaan dan penderitaan kita, ribuan agama, pemikiran, dan doktrin ekonomi yang merasa benar, setiap pemburu dan pengumpul, setiap pahlawan dan pengecut, setiap perintis dan pemusnah peradaban, setiap raja dan petani, setiap pasangan muda yang jatuh cinta, setiap ibu, ayah, dan anak yang bercita-cita tinggi, penemu dan petualang, setiap pengajar kebaikan, setiap politisi rakus, setiap "bintang", setiap "pemimpin besar", setiap orang suci dan pendosa sepanjang sejarah umat manusia, hidup di sana, di atas setitik debu yang melayang dalam seberkas sinar.

Bumi adalah panggung yang amat kecil di tengah luasnya jagat raya. Renungkanlah sungai darah yang ditumpahkan para jenderal dan penguasa sehingga dalam keagungan dan kemenangan mereka dapat menjadi penguasa yang fana di sepotong kecil titik itu. Renungkanlah kekejaman tanpa akhir yang dilakukan orang-orang di satu sudut titik ini terhadap orang-orang tak dikenal di sudut titik yang lain, betapa sering mereka salah paham, betapa kejam mereka untuk membunuh satu sama lain, betapa dalam kebencian mereka.

Sikap kita, keistimewaan kita yang semu, khayalan bahwa kita memiliki tempat penting di alam semesta ini, tidak berarti apapun di hadapan setitik cahaya redup ini. Planet kita hanyalah sebutir debu yang kesepian di alam yang besar dan gelap. Dalam kebingungan kita, di tengah luasnya jagat raya ini, tiada tanda bahwa pertolongan akan datang dari tempat lain untuk menyelamatkan kita dari diri kita sendiri.

Bumi adalah satu-satunya dunia yang sejauh ini diketahui memiliki kehidupan. Tidak ada tempat lain, setidaknya untuk sementara, yang bisa menjadi penyelamat spesies kita. Kunjungi? Ya. Menetap? Belum saatnya. Suka atau tidak, untuk saat ini Bumi adalah satu-satunya tempat kita hidup.

Sering dikatakan bahwa astronomi adalah suatu hal yang merendahkan hati dan membangun kepribadian. Mungkin tak ada yang dapat menunjukkan laknatnya kesombongan manusia secara lebih baik selain citra dunia kita yang mungil ini. Bagiku, gambar ini mempertegas tanggung jawab kita untuk bertindak lebih baik terhadap satu sama lain, dan menjaga serta merawat sang titik biru pucat, satu-satunya rumah yang kita kenali bersama.

The Burden of Skepticism (1987)[sunting]

Kebenaran itu mungkin membingungkan. Mungkin butuh upaya untuk menerimanya. Kebenaran mungkin saja tidak sesuai dengan intuisi. Kebenaran mungkin bertentangan dengan prasangka yang sudah dimiliki. Kebenaran mungkin tidak selaras dengan apa yang kita harap benar. Namun apa yang kita harap benar tidak menentukan apa yang sesungguhnya benar.
  • "Bagiku yang dicari adalah kesimbangan yang indah antara dua kebutuhan yang saling bertentangan: pemeriksaan yang paling skeptis terhadap semua hipotesis yang disuguhi pada kita dan pada saat yang sama, terbuka terhadap gagasan-gagasan baru. Sudah jelas bahwa kedua cara berpikir tersebut tidak selaras. Namun apabila Anda hanya menerapkan salah satu cara berpikir tersebut, Anda ada dalam masalah besar.
Jika Anda hanya skeptis, maka tidak ada gagasan baru yang memasuki dirimu. Anda tidak akan pernah belajar apapun yang baru. Anda akan menjadi orang tua yang yakin bahwa ketidakmasukakalan menguasai dunia. (Tentu saja ada banyak data yang mendukung hal ini.) Namun sekali-kali, mungkin hanya satu dalam seratus kasus, gagasan baru ternyata benar, absah, dan mengagumkan.Jika sifat skeptismu berlebihan, Anda akan kehilangan atau sakit hati akan gagasan itu, dan Anda akan menjadi penghalang pemahaman dan kemajuan.
Di sisi lain, apabila Anda mudah percaya dan tidak memunyai pemikiran skeptis, maka Anda tak akan bisa memisahkan mana yang berguna dengan yang tidak berarti. Jika semua gagasan memunyai keabsahan yang setara, maka Anda kalah, karena maka, tampak bagiku, tidak ada gagasan yang punya keabsahan sama sekali."
  • "Saya meyakini bahwa ada lebih banyak keajaiban dalam ilmu pengetahuan daripada ilmu semu. Dan selain itu, dalam pengertian apapun, ilmu pengetahuan memunyai kebaikan tambahan, yaitu kebenaran, dan itu bukanlah sesuatu yang tak berarti."

Lainnya[sunting]

  • "Kebenaran itu mungkin membingungkan. Mungkin butuh upaya untuk menerimanya. Kebenaran mungkin saja tidak sesuai dengan intuisi. Kebenaran mungkin bertentangan dengan prasangka yang sudah dimiliki. Kebenaran mungkin tidak selaras dengan apa yang kita harap benar. Namun apa yang kita harap benar tidak menentukan apa yang sesungguhnya benar.
    • "Wonder and Skepticism", Skeptical Inquirer 19 (1), January-February 1995, ISSN 0194-6730
  • "Aku sangat ingin percaya bahwa setelah aku mati aku akan hidup lagi, bahwa pikiranku, perasaanku, dan ingatanku akan terus berlanjut. Tapi meskipun aku sangat ingin mempercayai itu, dan meskipun banyak cerita kuno dari seluruh dunia mengatakan ada kehidupan setelah mati, aku hanya bisa berkata bahwa semua itu tak lebih dari angan kosong belaka."
    • "In the Valley of the Shadow", Parade, 10 Maret 1996
  • "Fakta bahwa beberapa orang genius ditertawakan tidak menunjukkan bahwa mereka yang menertawakannya juga merupakan seorang genius. Mereka menertawakan Columbus, mereka menertawakan Fulton, mereka menertawakan Wright bersaudara. Tapi mereka juga menertawakan Bozo si badut."

Pranala luar[sunting]

Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
Tokoh
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z