Bumi Manusia (film)
Tampilan
Bumi Manusia adalah film layar lebar tahun 2019 yang diadaptasi dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
- Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan ditulis oleh Salman Aristo.
Kutipan
[sunting]- "Manusia yang wajar mesti punya sahabat, persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat, hidup akan terlalu sunyi."
Minke
[sunting]- [monolog] Eropa boleh memisahkan kita, Ann, tapi tak kubiarkan merenggut jiwa kita. Cintaku padamu akan memantik cita-citaku. Kau adalah alasanku untuk menyudahi nasib bangsaku yang selama ini menjadi budak di negerinya sendiri.
Annelies
[sunting]- [kepada Nyai Ontosoroh, dalam bahasa Jawa] "Aku tidak mau jadi Indo. Aku ingin seperti Mama, pribumi."
- [kepada Minke] "Mas, kita kan pernah bahagia. Kenang itu saja. Jangan yang lain."
Nyai Ontosoroh
[sunting]- [kepada Minke] "Lidah orang sini memanggilku Ontosoroh. Mereka susah menyebut Buitenzorg. Kau bisa memanggilku Nyai."
Dialog
[sunting]- Minke: "Kalah. Kita sudah kalah, Ma."
- Nyai Ontosoroh: "Kita telah melawan, Nyo. Sebaik-baiknya. Sehormat-hormatnya."
- [dalam bahasa Belanda]
- Minke: "Kalau kau mengagumi Annelies, kenapa tidak kaudekati?"
- Suurhof: "Indo. Biar secantik mawar, namun bukan darah murni. Seleraku hanya Belanda asli. Seratus persen Eropa. Kau terlalu naif, Minke. Dunia itu seperti taman. Berwarna-warni. Tapi setangkai tulip lebih mahal dari serumpun mawar. Aku butuh tulip, bukan mawar apalagi nyai. Kau juga, Minke, pasti akan jadi bupati. Begitu kita jumpa lagi, pertanyaanku hanya satu. Berapa istri simpananmu?" [tertawa]
- Minke: "Menurutmu ras kita serendah itu? Aku pria Jawa yang tak akan punya istri simpanan, Suurhof, dan tak akan jadi bupati."
Pranala luar
[sunting]- Bumi Manusia di IMDB
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: