Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i
Tampilan
Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i adalah pendiri mazhab Syafi'i.
Tentang ilmu
[sunting | sunting sumber]- "Setiap ilmu dalam agama selain Al-Qur'an adalah bermasalah kecuali hadis dan fikih. Ilmu yang selain itu adalah was-was setan."
- Sumber: Afrizal, M. 2020. Pemikiran Kalam Imam Al-Syafi’i. Depok: Rajawali Pers. Hlm. 39. ISBN 978-623-231-644-7
- "Siapa saja yang ingin Allah bukakan hatinya dan Allah beri ilmu hendaknya suka menyendiri, sedikit makan, tidak bergaul dengan orang-orang yang kurang berakal dan tidak bergaul dengan sebagian orang yang berilmu yang tidak memiliki sikap objektif dan tidak memiliki adab."
- Sumber: Munandar, Aris (April 2020) Nasihat Ulama Penggugah Jiwa. Sleman: Maktabah Hasyim. Hlm. 146.
- Dikutip dari Bustanul Arifin halaman 159 karya Imam An-Nawawi.
Tentang ahli kalam
[sunting | sunting sumber]- “Hamba Allah yang berdosa (selain syirik) yang ingin berjumpa dengan Allah lebih baik daripada orang-orang kalam.“
- Sumber: Afrizal, M. 2020. Pemikiran Kalam Imam Al-Syafi’i. Depok: Rajawali Pers. Hlm. 40. ISBN 978-623-231-644-7
- "Bila ada orang yang mengatakan sesuatu perhatikanlah, apakah ia ahli kalam, bukan ahli agama. Kalau orang tahu apa yang ada dalam ilmu kalam adalah hawa nafsu orang akan lari dari ahli kalam seperti menghindari harimau."
- Sumber: Afrizal, M. 2020. Pemikiran Kalam Imam Al-Syafi’i. Depok: Rajawali Pers. Hlm. 40. ISBN 978-623-231-644-7
Tentang kebaikan dunia dan akhirat
[sunting | sunting sumber]- "Kebaikan dunia dan akhirat terletak pada lima hal, kaya hati, tidak mengganggu, penghasilan halal, hati yang tertutup pakaian takwa dan yakin dengan Allah dalam setiap kondisi."
- Sumber: Munandar, Aris (April 2020) Nasihat Ulama Penggugah Jiwa. Sleman: Maktabah Hasyim. Hlm. 141.
- Dikutip dari Bustanul Arifin halaman 113 karya Imam An-Nawawi yang diterbitkan oleh Dar al-Minhaj.
Tentang takdir
[sunting | sunting sumber]- "Siapa saja yang ingin Allah takdirkan dengan takdir yang baik hendaknya berbaik sangka kepada orang lain."
- Sumber: Munandar, Aris (April 2020) Nasihat Ulama Penggugah Jiwa. Sleman: Maktabah Hasyim. Hlm. 144.
- Dikutip dari Bustanul Arifin halaman 116 karya Imam An-Nawawi.
Tentang zuhud
[sunting | sunting sumber]- "Miliki sifat zuhud karena zuhud itu lebih indah dibandingkan perhiasan emas perak bagi gadis cantik."
- Sumber: Munandar, Aris (April 2020) Nasihat Ulama Penggugah Jiwa. Sleman: Maktabah Hasyim. Hlm. 149.
- Dikutip dari Bustanul Arifin halaman 137 karya Imam An-Nawawi.
Tentang manusia
[sunting | sunting sumber]- "Setiap manusia itu pasti disukai oleh sebagian orang sekaligus dibenci oleh sebagian yang lain. Itu adalah sebuah keniscayaan. Oleh karenanya hendaknya yang menjadi tolak ukur adalah dibenci atau disukai oleh orang-orang yang taat kepada Allah."
- Sumber: Munandar, Aris (April 2020) Nasihat Ulama Penggugah Jiwa. Sleman: Maktabah Hasyim. Hlm. 155.
- Dikutip dari Bustanul Arifin halaman 137 karya Imam An-Nawawi.
Tentang kehidupan
[sunting | sunting sumber]- "Kehidupan laksana air, jika mengalir airnya bertambah jernih. Jika berhenti akan berbau busuk."
- Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004) Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 248.
- "Jangan cemaskan esok hari, karena esok ada rezeki yang baru"
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
Tokoh |
---|
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z |