Eka Kurniawan

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.
Eka Kurniawan

Eka Kurniawan (lahir 28 November 1975) merupakan seorang penulis Indonesia. Ia menamatkan pendidikan perguruan tingginya di Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada. Eka Kurniawan aktif menulis fiksi berupa novel, berikut beberapa karyanya yakni Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau, Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, dan lain-lain.

Kutipan Buku Cantik Itu Luka[sunting]

1. Cinta itu seperti iblis, lebih sering menakutkan daripada membahagiakan.

2. Kawin dengan orang yang tak pernah dicintai jauh lebih buruk dari hidup sebagai pelacur.

3. Cinta bisa menyembuhkan penyakitnya, bahkan penyakit apa pun.

4. Cinta telah memberikan bukti bahwa cinta merupakan kekuatan yang jauh lebih besar dari apa pun.

5. Seorang sahabat sangatlah kurang, tapi seorang musuh adalah terlalu banyak dan kau membuat banyak orang membencimu.

6. Aku menyukai laki-laki, tapi aku lebih suka melihat mereka menangis karena cinta.

7. Hanya cinta yang bisa menyembuhkan orang gila.

8. Jadilah lelaki sejati, maka aku menyukaimu.

9. Anak membawa rejekinya sendiri-sendiri.

10. Cinta tak perlu saling memiliki.

11. Cinta telah memberikan bukti bahwa cinta merupakan kekuatan yang jauh lebih besar dari apa pun.

12. Ilmu hitam sangatlah tidak berguna. Mereka memberimu kekuatan semu, palsu dan artisial, dan tentu saja jahat.

13. Ini rumah peristirahatan milik seorang pemilik pabrik limun di Batavia, aku lupa namanya, tapi tak ada bedanya, kini rumah ini milik kalian.

14. Jangan karena kau punya ilmu hitam maka kau bisa berbuat sesuka hatimu.

15. Kecemasan datang dari ketidaktahuan.

16. Kepergian seorang kekasih bukanlah perkara sederhana.

17. Laki-laki paling tampan sedunia memang bukan mahluk yang mudah untuk ditaklukkan.

18. Sakit karena cinta. Apakah cinta sejenis malaria? Lebih mengerikan.

19. Seratus tujuh puluh dua lelaki. Yang paling tua berumur sembilan puluh dua tahun, yang paling muda berumur dua belas tahun, seminggu setelah disunat. Aku mengingat semuanya dengan baik.

20. Sia-sia cemburu pada orang mati.

21. Tak pernah ada orang konyol menghitung berapa banyak hantu.

22. Terdengar seolah kawin merupakan hal mudah.

23. Communism was born from a beautiful dream, the likes of which there will never be again on the face of this earth: that there would no longer be lazy men who eat their fill while others work hard and starve.

24. Semua perempuan itu pelacur, sebab seorang istri baik-baik pun menjual kemaluannya demi mas kawin dan uang belanja, atau cinta jika itu ada.

25. If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven.

26. You don't need to belong to one another in order to love one another.

27. Ini pohon ketapang menyedihkan itu, tempat kita berjanji akan bertemu kembali, kupersembahkan untuk kayu bakar pesta perkawinanmu.

28. It's not man's job to think about whether God exists or not, especially when you know that right in front of your eyes one person is stepping on another's neck.

29. Why,” Comrade Yono couldn’t stop himself from asking, “do you care so much about those newspapers?” “Because the Russian Revolution would never have succeeded if the Bolsheviks hadn’t had their newspaper.

30. Kecemasan datang dari ketidaktahuan.

31. Apakah aku perlu memberi rekomendasi ke rumah sakit jiwa?Tak perlu, ia sebenarnya waras bukan main, yang gila adalah dunia yang dihadapinya.

32. Penyelamatan tahanan terus berlangsung: tim palang merah internasional kemudian datang dan semua tahanan segera akan diterbangkan ke Eropa. Negiri ini bagaimanapun tak cukup aman bagi orang-orang sipil, apalagi setelah selama tiga tahun di dalam tahanan.

33. Orang-orang pribumi telah memerdekakan diri, dan milisi-milisi bersenjata berdiri di mana-mana.....Perang belum berakhir, bahkan baru dimulai, dan dinamakan oleh orang pribumi sebagai perang revolusi.

34. Lelaki yang tengah menyetubuhi si gadis segera mencabut kemaluannya, meninggalkan bunyi "splosh" yang menjijikan, dan berlari dengan wajah sepucat roti busuk, diikuti ketiga temannya.

35. Nasib anak-anak manusia dalam gelombang sejarah bangsa. Manusia-manusia yang telah menjadi korban kekuasaan dan ‘kutukan karma’.

Kutipan Buku Lelaki Harimau[sunting]

  • Jika seseorang tak bisa mengendalikan binatang ini, ia bisa begitu ganasnya hingga tak ada apa pun bisa menahannya jika ia mengamuk.
  • Bagi Komar bin Syueb sendiri, tak ada yang lebih menyakitkan diri daripada apa yang terpampang di hadapannya, seorang istri yang memamerkan rahim berisi benih lelaki asing, lebih sakit daripada memikirkan kenyataan bahwa ia tak pernah sanggup membuat mereka senang.”
  • Kyai Jahro mengucapkan doa-doa yang tak dimengerti Margio, sebab pelajaran mengajinya tak tuntas betul, pernah khataman namun tak pernah memahami makna, membuatnya sekedar mengangkat tangan dengan telapak tangan terbuka sementara keranjang berisi kelopak bunga tersisa dijejakkan di gundukan tanah, ia amin berkali-kali mengikuti orang lain.

Kutipan Buku Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas[sunting]

  • Kemaluan bisa menggerakkan orang dengan biadab. Kemaluan merupakan otak kedua manusia, seringkali lebih banyak mengatur kita daripada yang bisa dilakukan kepala
  • Mengetahui lebih banyak, hanya akan memberimu masalah lebih banyak”
  • Si Tokek berpikir, kita tak bisa menghentikan seseorang jatuh cinta. Bahkan orang yang jatuh cinta itu sendiri. Jatuh cinta seperti penyakit. Ia bisa datang kapan saja seperti kilat dan geledek, dan bisa tanpa sebab apa pun. Bahkan ketika ada alasan untuk tidak jatuh cinta, seperti yang dialami Ajo Kawir, cinta merupakan sesuatu yang tak terelakkan.

Kutipan Buku Corat-Coret di Toilet[sunting]

  • Aku tidak percaya pada bapak-bapak anggota dewan, aku lebih percaya kepada dinding toilet”
  • Tak ada orang yang melepas kepergiannya, pun tak ada orang yang menangis untuknya.”

Kutipan Buku O[sunting]

  • Percuma kau punya ladang atau sawah, cepat atau lambat negara akan merampasnya darimu. Juga rumah. Juga tanah. Bahkan negara bisa mengambil paksa suamimu kapan pun mereka mau.”
  • “...betapa hidup ini tak lebih dari satu lingkaran. Yang lahir akan mati. Yang terbit di timur akan tenggelam di barat, dan muncul lagi di timur. Yang sedih akan bahagia, dan yang bahagia suatu hari akan bertemu sesuatu yang sedih, sebelum kembali bahagia. Dunia itu berputar, semesta ini bulat. Seperti namamu, O.”


Pranala Luar[sunting]

Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: