Susi Susanti: Love All
Susi Susanti: Love All adalah film biopik Indonesia tahun 2019 yang menceritakan perjalanan hidup atlet bulu tangkis putri Indonesia, Susi Susanti yang meraih medali emas tahun 1992 dalam pagelaran Olimpiade Musim Panas di Barcelona. Film ini diproduksi oleh Damn! I Love Indonesian Movies bekerja sama dengan East West Synergy dan Oreima Films. Pada film ini, Daniel Mananta dan Reza Hidayat menjadi produsernya. Film biopik ini diperankan oleh Laura Basuki sebagai Susi Susanti dan Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma.
Film ini mulai tayang di bioskop pada 24 Oktober 2019. Film Susi Susanti: Love All juga ditayangkan di Disney+ Hotstar mulai 1 Januari 2021.
- Disutradarai oleh Sim F. Ditulis oleh Raditya, Raymond Lee, Daud Sumolang dan Sinar Ayu Massie berdasarkan kisah hidup Susi Susanti
Susi Susanti
[sunting]- [kepada Risad Haditono (ayahnya)] Pemenang itu mah satu bukan dua apalagi tiga.
- [kepada Reporter CNN] Apa makna kekeluargaan yang sebenarnya?
Sebagai atlit, kami hanya terlatih untuk berjuang, untuk menangkis, untuk bertahan, untuk membela, untuk jatuh dan bangkit kembali, untuk cedera dan pulih, untuk kalah dan mencari makna, untuk sadar akan batasan, untuk sadar akan kewajiban, untuk membedakan kawan dari lawan, dan untuk tidak membedakan kawan dari lawan. Love all!
Risad Haditono
[sunting]- [kepada Susi Susanti] Keberanian bukan berarti tidak punya rasa takut. Tapi ketika dihadapan si takut kamu tahu bersama siapa, kamu menghadapinya, kamu tidak sendirian, cinta yang menemani.
Rudy Hartono
[sunting]- [kepada Susi Susanti] Bakat saja tidak cukup, perlu disiplin yang tinggi, disiplin fisik dan disiplin mental. Dalam pertandingan, lawan terbesar kita bukanlah pemain yang kita hadapi, lawan terbesar kita, kita sendiri.
- [kepada Susi Susanti] Kalau kamu sudah bisa kendalikan emosimu dan mentalmu, kamu bisa kendalikan permainanmu.
Purwa Benowati
[sunting]- [kepada Susi Susanti] Jangan lupa berdoa ya.
Bang Soo Hyun
[sunting]- [kepada Susi Susanti] There is difference between giving up and knowing to stop. You really pushing me to the limit. You have shown me what I'm capable of. Thank you for being my best enemy.
Dialog
[sunting]- Susi Susanti: Pah, kenapa sih kalau sebelum bertanding bilangnya love all? Emang artinya apa?
- Risad Haditono: Artinya nol - nol, tapi maknanya cinta semua, love all.
- Susi Susanti: Kok cinta semua sih?
- Risad Haditono: Ya maksudnya kita semua main karena cinta, cinta sama pertandingannya, sama penontonnya, sama pelatihnya, dan juga sama lawannya, bukan cuma sama hadiahnya.
- Susi Susanti: Sama lawannya juga?
- Risad Haditono: Apalagi sama lawan, kita cuma bisa hebat kalau punya lawan yang hebat, kalau lawan kita payah kita ngga kelihatan hebat. Kalau dia hebat dan kita bisa ngalahin, itu berarti kita lebih hebat, gitu.
- Susi Susanti: Aku bosan!
- Risad Haditono: Halo bosan, bosan kita pulang aja ke tasik yuk, di Tasik enak bisa makan ciakpo mama setiap hari dan ga perlu capek-capek latihan. Cuman ada satu kesempatan untuk jadi yang pertama dan papa pengen Susi menjadi pemain bulutangkis Indonesia pertama yang mendapatkan medali emas di olimpiade.
- Susi Susanti: Pa, aku takut!
- Risad Haditono: Halo takut, apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu. Aku ingat kamu berkunjung saat final besarku dulu. Takut, sekarang kamu lagi nemenin Susi ya, tolong jagain dia ya takut. Dia belum begitu kenal kamu. Selama ini dia menolak kamu. Belum tahu kalau kamu bisa dijadikan sahabat, bahwa kamu bisa menjadi tuan rumah yang baik. Memancarkan persamaan dalam perbedaan, mengenyampingkan perbedaan demi kebersamaan. Lupakan kerasnya hidup walau cuma sesaat. Dan yang paling penting, bisa melepas keberanian kita yang terpendam. Siap atau tidak siap.
- Susi Susanti: Soo Hyun, congratulations guess I bet you next time.
- Bang Soo Hyun: Thank you, unfortunately there won't be next time. Susi, I'm retirering.
- Susi Susanti: Why? You just won the gold!
- Bang Soo Hyun: Maybe this better time to leave.
- Susi Susanti: So, you just giving up?
- Bang Soo Hyun: There is difference between giving up and knowing to stop. You really pushing me to the limit. You have shown me what I'm capable of. Thank you for being my best enemy.
- Reporter CNN: Hi, I'm Martha From CNN, live from Uber and Thomas cup in Hongkong. Right now, I'm with Susi Susanti from Indonesia. Susi, I have questions for you. With what happening in Indonesia, would you find a seeking assylum here or another countries? Many of compatriots Indonesian of Chinese descents have shoot protection to another countries. Do you still consider yourself Indonesia?
- Susi Susanti: You're right! Indonesia has led me down, and my family down and my team down! So no, I don't!
- Reporter CNN: You don't consider yourself Indonesia?
- Susi Susanti: No I don't consider and never have to, I am Indonesian and I'll always be!
Pemeran
[sunting]- Laura Basuki sebagai Susi Susanti
- Moira Tabina Zayn sebagai Susi Susanti remaja
- Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma
- Jenny Chang sebagai Liang Qiuxia
- Chew Kin Wah sebagai Tong Sin Fu
- Lukman Sardi sebagai MF Siregar
- Farhan sebagai Try Sutrisno, Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
- Rafael Landry Tanubrata sebagai Hermawan Susanto
- Kelly Tandiono sebagai Sarwendah Kusumawardhani
- Delon Thamrin sebagai Rudy Gunawan, kakak Susi
- Nathaniel Sulistyo sebagai Ardy B. Wiranata
- Iszur Muchtar sebagai Risad Haditono, ayah Susi
- Dayu Wijanto sebagai Purwa Benowati, ibunda Susi