Lompat ke isi

Oemar Said Tjokroaminoto

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.
Oemar Said Tjokroaminoto

Oemar Said Tjokroaminoto (Ponorogo, 16 Agustus 1882 – Yogyakarta, 17 Desember 1934) adalah seorang nasionalis Indonesia. Dia menjadi salah satu pemimpin Sarekat Dagang Islam, yang menjadi Sarekat Islam.

  • "Kita diberi makan bukan hanya karena kita dibutuhkan susunya."
  • "Yang kita inginkan adalah sama rasa, terlepas dari perbedaan agama. CSI ingin mengangkat semua ras Hindia mencapai pemerintahan sendiri, menentang kapitalisme, dan tak menoleransi dominasi manusia terhadap manusia lain."
  • "Pencapaian Kehidupan Sejati manusia dilakukan dengan tahapan (1) Mengenal Allah melalui jalan kebenaran serta kepercayaan kepada Allah Sejati; (2) Mempelajari Keindahan Sempurna yang hanya ada pada Allah itu sendiri; (3) Membuktikan kebenaran sifat Allah yang Maha Murah; (4) Memohon pertolongan utama hanya berdoa kepada Allah; (5) Mengeluarkan kekayaan, mempergunakan segenap kekuatan, keilmuan, mengorbankan jiwa di jalan Allah; (6) Menguatkan hati atas segala cobaan dan mengedepankan sabar; (7) Membangun relasi sosial dalam lingkungan masyarakat ibadah dan kesempurnaan tauladan; (8) Berpedoman pada tanda-tanda dan simbol-simbol kesucian Allah.
  • Lereno mangan sakdurunge wareg!” (Berhentilah makan sebelum kenyang!)
    • Salah satu anaknya yang bernama Anwar Tjokroaminoto memaknai pesan itu: “Tiap-tiap manusia mesti mempunyai keinginan didalam hatinya. Tetapi keinginan itu bisa dikendalikan, bisa diarahkan kepada jalan yang baik, sehingga menjadi semangat yang membaja.”
    • “Gunakanlah lima menit tiap-tiap malam buat membulatkan pikiran!” (Berhentilah makan sebelum kenyang!)
    • “Bagaimana caranya supaya bisa bersih sebelum berwudhu?” (Berhentilah makan sebelum kenyang!)
      • Salah satu anaknya yang bernama Anwar Tjokroaminoto memaknai pesan itu: “Sembahyang itu maksudnya menyembah Allah. Dan menyembah Allah itu tidaklah hanya yang berupa sembahyang lima waktu, melainkan didalam tiap-tiap perbuatan manusia ini, bisalah dijadikan sembahyangnnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena amal-sesembahan itu pun seakan-akan merupakan sembahyang, maka perlulah manusia yang menyembah itu selalu bersih, seakan-akan selalu didalam keadaan berwudhu.”

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
Tokoh
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Commons
Commons
Wikimedia Commons memiliki media terkait mengenai: