Lompat ke isi

5 cm (film)

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:

5 cm adalah film film drama Indonesia yang dirilis pada 12 Desember 2012. Film ini disutradarai Rizal Mantovani. Film ini merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama.

Kutipan

[sunting]
  1. "Ketika tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu, Dia tidak menghukummu. Namun hanya membuka tanganmu untuk menerima yang lebih baik."
  2. "Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain."

Dinda

[sunting]
  • Dinda kalo di kampus duduk kok, gak nongkrong.

Dialog

[sunting]

[Di pom bensin]

Ian: Pertamax mas, isi penuh. [petugas pom bensin mengangguk tanda iya]Woi, kita pada mau kemana lagi nih?
Riani: Nonton aja yuk.
Genta: Nonton apa, lagi gak ada yang bagus.
Arial: Tahu deh, yang kemarin baru nonton bareng.[Genta pura-pura tidak tahu, padahal dia yang nonton bersama Riani]
Ian: Elu sih, udah fitness tiap hari tiap minggu, malah sakit tifus. Mending gue, nge-game tiap hari tapi sehat wal afiat.
Arial: Eh, itu juga gara-gara lo. Lo yang ngajakin gue ngecengin ABG, gendut.
Zafran: Busyet, ngecengin ABG aja pake fitness di dua tempat.
Ian: Mending dapet ceweknya.
Arial: [Zafran tertawa] Elu yang ngajak, kingkong.
Riani: Trus mau ngapain, dong?
Arial: Ke rumah gue aja?
Genta: Ah, bosen.
Ian: Bosen ah, paling dapet singkong keju.
Arial: Lu baru makan bubur.
Zafran: Eh, ya udah bener ke rumah bang Arial aja. Sekalian silaturahmi sama bokap nyokap. Ngomong-ngomong, Dinda ada di rumah kan, bang Arial?
Arial: Kapan nyokap gua ngalahirin lu? Sejak kapan gua jadi abang lo?
Riani: Ada yang tiba-tiba mau silahturahmi.
Ian: Kasihan, kasih tak sampai.
Genta: Calon adik ipar.
Arial: Nggak mau.
Zafran: Kalau adik lo yang mau ama gue gimana? Buat Dinda, gue bisa kok jadi calon adik ipar yang baik. Kita bisa bahagia.
Arial: Nggak mau.
Zafran: Yah, bang Arial.
Arial: Apaan sih? [Zafran bersender di pundak Arial, kemudian semua tertawa]

[Di rumah Arial]

Ibu Arial: Anak-anak mau minum apa?
Genta, Riani, Ian: Air putih aja tante
Ibu Arial: Ya udah. Nah Zafran?
Zafran: J-String, tante.[Ibu Arial tampak bingung, sedangkan yang lainnya tertawa]

[Di halaman belakang rumah Arial]

Zafran: Kita keluar aja dulu dari nyamannya kita. Kita kejar mimpi-mimpi kita yang belum selesai, kita cari mimpi-mimpi kita yang lain.

[Di Universitas Indonesia]

Sukonto Legowo (Dosen Pembimbing Ian): Kamu SD berapa tahun, Ian?
Ian: 6 tahun, pak. Emangnya kenapa?
Sukonto Legowo (Dosen Pembimbing Ian): Kalau kamu selesaikan kuliah kamu 6 tahun juga, berarti otak kamu otak anak SD. Selanjutnya Bab 2, saya kasih kamu waktu 4 hari harus selesai.
Ian: Yaah, masa' 4 hari pak.
Sukonto Legowo (Dosen Pembimbing Ian): Kamu SD berapa tahun, Ian?
Ian: Iya, pak [Dengan kepala merunduk]

[Di kantor Riani bekerja]

Riani: Sumpah. Sekarang baru terasa banget kehilangannya. 6 tahun gua simpen api. Iya sih, kayaknya gua mau lebih dari dia. Bukan temen aja.
Citra: Susah juga, ya. Kalian terlalu dekat sih.
Riani: Itu dia, jadinya gua nggak bisa bedain perhatiannya.
Citra: Lo berani gak kalau bilang duluan?
Riani: Kalau soal itu kayaknya gue nggak bisa deh, Cit.
Citra: Bertahun-tahun lebih lo simpen sendiri semuanya rapi. Bisa lo ya?. Emang udah gak biasa, kayak rasanya lo sama dia. Lo udah punya tempat buat dia. Sayangnya, dia gak tahu kalau lo udah punya tempat yang rapi buat dia. Sayang juga, kalau tempat yang udah ada, udah bagus-bagus mulai rapi, dibiarin kosong.
Riani: Iya, gue enyek. Sayangnya ama dia, atau sayangnya ama nyamannya gue sendiri.
Citra: Lo gak mau kan dia gak tau itu semua.
Riani: Dan tiba-tiba ada orang yang masuk, dan dia bisa menerimanya. [Riani sedikit tercengang]

[ Di Kereta Api]

Zafran: Negeri ini indah sekali, Tuhan. Bantu kami menjaganya. Aamiin.

[Di mobil Jeep]

Genta: Temen-temen, lo semua dapat salam dari Indonesia. Dan itu Mahameru. Dan yang dari kemaren pada nanya penasaran mau kemana, itu jawabannya. Impian kita sekarang adalah nanti kita semua akan berdiri di sana. Sebuah tempat yang nggak akan pernah bisa kita lupain seumur hidup kita.

[Di Ranu Kumbolo]

Ian: Sebuah cinta itu harus diungkapkan, Ta. Gak ada cinta yang gak diungkapkan, kecuali...
Genta: Kecuali oleh orang yang terlalu mencintai dirinya sendiri. Bener juga lo, Ian. Itu kata-kata siapa ya? Gue kayak pernah denger.
Ian: Puisinya si Juple. [Keduanya tertawa]
Riani: Ian, gak enak ya jadi cewek
Ian: Kenapa?
Riani: Kalau cewek suka sama orang, gak bisa langsung bilang. Bisanya cuma nunggu doang.
Ian: Ah, kuno lo. Kalau zaman sekarang cewek ngomong duluan juga udah banyak.
Riani: Habisnya temen sendiri sih. Udah terlalu deket.
Ian: Bukannya enak? Kan emang udah ngerti satu sama lain. Udah nyambung.
Riani: Bener juga lo, Ian.

[Di Arcopodo Semeru]

Genta: Nanti setelah doa, cuma disiplin yang bisa bikin kita selamat di sini.
Zafran (Narasi): Malam itu di Arcopodo kita sadar, mungkin kita bisa tulis seindah mungkin dan berbicara setinggi langit tentang arti persahabatan. Tetapi malam itu, Mahameru, memberikan arti sebenar-benarnya dari sebuah persahabatan. Dan atas nama persahabatan di tanah air tercinta ini, di tanggal 17 Agustus, dimana sebuah impian layak untuk diperjuangkan,

[Di mobil Jeep dan Puncak Gunung Semeru / Puncak Mahameru]

Zafran: Gua udah taruh puncak itu dan kita semua di sini [Sambil mengarahkan jari telunjuk di depan kening]
Genta: Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya. Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya.
Ian: Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya.
Arial: Leher yang akan lebih sering melihat ke atas.
Riani: Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja.
Zafran: Hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya.
Dinda: Serta mulut yang akan selalu berdoa.